52 Ribu Kamar Siap Tampung Jemaah Haji

PEMERINTAH telah merampungkan kontrak sewa tidak kurang dari 52 ribu kamar untuk jemaah haji di Mekkah. Demikian pula dengan di Madinah yang sebanyak 20 ribu kamar.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Subhan Cholid mengatakan kamar-kamar tersebut untuk jemaah reguler yang tahun ini berjumlah 203.320 jemaah.

"Alhandulillah baru selesai, tapi kita masih ada proses mengonfigurasi. Tiap kamar isinya siapa-siapa saja, akan kita atur sampai ke situ," ungkap Subhan saat memberi arahan dalam Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Arab Saudi Tahun 1444 H/2023, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (13/4).

Baca juga: Tingkatkan Akses Promosi dan Belanja Lokal, Kemenkop UKM Gelar Bazar Produk UMKM

Baca juga: Sifat Materialistis Jadi Penyebab Korban Dukun Penggandaan Uang

Subhan mengatakan penginapan untuk jemaah haji reguler setara bintang tiga. Namun, standarnya menurut standar Mekkah.

"Kamar standarnya tempat tidur dua. Di Mekkah, standar satu orang 4 m2. Satu kamar isinya empat mestinya 16 m2, ternyata kurang dari 4 m2 (per orang)," tutur Subhan yang juga merupakan Ketua PPIH Arab Saudi tahun ini tersebut.

Ketika pihak hotel dikomplain mereka berdalih 4 m2 itu termasuk area-area publik yang dipakai jemaah, seperti lobi dan lift.

"Cara menghitung luas gedung keseluruhan dibagi 4 m2. Dalamnya termasuk lobi, lift, tiang-tiang dan sebagainya," ujar Subhan.

Selain akomodasi, transportasi jemaah haji juga disiapkan. Ada 495 shalawat yang akan siap sedia mengantar jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram selama 24 jam.

Pemerintah akan memberangkatkan 221 ribu jemaah haji tahun ini. Sebanyak 203.320 ribu merupakan haji reguler.  Sisanya, haji khusus dan mujamalah. Pemberangkatan gelombang I akan dimulai pada 24 Mei mendatang. (H-2)