Kamis 30 Maret 2023, 17:55 WIB

WHO: Anak dan Remaja yang Sehat tidak Perlu Vaksin Covid-19

Antara | Humaniora
WHO: Anak dan Remaja yang Sehat tidak Perlu Vaksin Covid-19

ANTARA/SISWOWIDODO
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin covid-19 pada seorang anak saat acara Wisata Vaksin Covid-19 untuk siswa TK dan SD.

 

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa anak-anak dan remaja yang sehat mungkin tidak perlu mendapat vaksin covid-19. Orang-orang lanjut usia dan kelompok berisiko tetap harus mendapatkan dosis penguat (booster) tambahan 6-12 bulan setelah suntikan dosis terakhir mereka.

Pembaruan rekomendasi vaksinasi covid-19 tersebut dirilis WHO pada Selasa (29/3) usai pertemuan Kelompok Penasihat Strategis Pakar Imunisasi (SAGE) WHO pada 20-23 Maret.

"Negara-negara harus mempertimbangkan konteks spesifik mereka dalam memutuskan apakah akan terus memvaksinasi kelompok berisiko rendah, seperti anak-anak dan remaja yang sehat, tetapi tidak mengorbankan vaksinasi rutin yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kelompok usia ini," kata Ketua SAGE Dr Hanna Nohyek.

Baca juga:  34,6% Masyarakat Rentan dan Umum Tuntas Divaksinasi Booster Pertama per 25 Maret

WHO merevisi peta jalan untuk memprioritaskan penggunaan vaksin covid-19 guna menunjukkan dampak strain Omicron dan kekebalan tingkat populasi yang tinggi akibat infeksi dan vaksinasi.

Peta jalan tersebut menguraikan tiga kelompok penggunaan prioritas untuk vaksinasi covid-19, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Peserta Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta

Kelompok prioritas tinggi termasuk orang dewasa yang lebih tua, orang dewasa yang lebih muda dengan  yang signifikan, orang dengan kondisi gangguan kekebalan--termasuk anak-anak berusia 6 bulan ke atas, orang hamil, dan petugas kesehatan di garis depan.

Untuk kelompok tersebut, merekomendasikan penguat tambahan 6-12 bulan setelah dosis terakhir. Kelompok prioritas menengah termasuk orang dewasa yang sehat, biasanya di bawah usia 50-60 tahun. Mereka dianjurkan untuk mendapat suntikan primer dan dosis penguat pertama.

"Meskipun penguat tambahan aman untuk kelompok ini, tidak secara rutin," kata SAGE. Hal itu dikarenakan hasil pemberian penguat tambahan terhadap kesehatan anggota masyarakat dari kelompok tersebut relatif rendah, katanya.

Mengenai kelompok prioritas rendah, yang mencakup anak-anak dan remaja sehat berusia 6 bulan hingga 17 tahun, menegaskan bahwa dosis primer dan penguat aman dan efektif pada anak-anak dan remaja.

Mengingat beban penyakit yang rendah, negara-negara yang mempertimbangkan vaksinasi pada kelompok usia ini didesak untuk mendasarkan keputusan mereka pada faktor-faktor kontekstual, seperti beban penyakit, efektivitas biaya, dan prioritas kesehatan. (Z-6)

Baca Juga

Antara/Irwansyah Putra.

Tafsir Surat Asy-Syura Ayat 11 tidak Ada yang Menyerupai Allah

👤Wisnu Arto Subari 🕔Senin 02 Oktober 2023, 21:25 WIB
Bagaimana tafsir ayat 11 dari Surat Asy-Syura bahwa tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah? Berikut...
Dok. Kemendikbud Ristek

Regenerasi Seniman Batik Perlu Dibangun Melalui Pendidikan

👤Dinda Shabrina 🕔Senin 02 Oktober 2023, 21:25 WIB
Generasi muda harus tahu filosofi dan nilai apa di balik batik sehingga tumbuh dari kesadaran diri sendiri untuk mengenakannya dalam...
TANOTO FOUNDATION

Pengasuhan Penuh Kesadaran, Cara Efektif Kelola Emosi Orang Tua

👤Media Indonesia 🕔Senin 02 Oktober 2023, 21:17 WIB
Orang tua bisa coba terapkan tahapan pengelolaan emosi dalam pengasuhan tersebut ya. Jika terasa sulit, lakukan secara bertahap dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya