Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GURU Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Rini Sekartini tidak menyarankan orangtua untuk mendorong atau mengajari anak belajar berjalan di usia 7 bulan mengingat biasanya anak masih belum memiliki kemampuan berdiri lepas di usia tersebut.
"Jadi, tidak benar kalau usia 7 bulan diajarkan berjalan karena kemampuan berdiri lepas saja belum dapat dikuasai anak," tegas Rini dalam pernyataan tertulis, dikutip Rabu (22/3).
Di usia sekitar 9-10 bulan, kata dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang itu, anak baru mulai belajar merambat. Kemudian, sekitar usia 10 bulan, anak akan mulai belajar berdiri lepas (berdiri tanpa berpegangan).
Baca juga: Penyakit Jantung Bawaan bisa Fatal, Penanganan Tepat Jadi Penyelamat
Rini mengatakan kemampuan berjalan yang baik pada anak dimulai pada usia 11 bulan hingga 15 bulan, dan paling akhir tercapai pada usia 18 bulan.
Perkembangan berjalan pada anak meliputi beberapa tahapan. Apabila diamati, kata Rini, sebenarnya perkembangan motor kasar itu dapat berjalan secara natural atau alamiah asalkan stimulasi yang diberikan baik dan tepat sasaran.
"Salah satu syarat utama anak dapat berjalan adalah anak sudah dapat duduk tegak, tanpa dibantu," kata Rini.
Baca juga: Rekomendasi Film Anak Wajib Tonton di Rumah
Setelah memiliki kemampuan duduk tegak tanpa dibantu, anak akan mulai belajar merangkak. Lalu pada saat duduk dengan berpegangan tangan, anak akan mengangkat badannya ke posisi berdiri. Dengan hasil akhir, anak dapat berdiri dengan berpegangan.
"Pada kondisi ini, anak akan belajar untuk bisa mencapai keseimbangan tubuhnya. Untuk itu, perlu sekali diberikan kesempatan dan stimulasi supaya anak dapat merangkak, mengangkat tubuhnya ke posisi berdiri," kata Rini.
Cara anak mengangkat tubuhnya dari posisi duduk ada berbagai cara, salah satunya dengan memegang pinggiran box tempat tidur bayi.
Rini juga tidak menganjurkan penggunaan baby walker, alat bantu bayi belajar berjalan, karena menyebabkan anak hanya belajar menggeser kakinya dan tidak mengangkat kakinya. Selain itu, roda pada baby walker dapat membahayakan anak sehingga dikhawatirkan mudah jatuh.
"Pada saat bayi belajar berjalan, lakukan secara alamiah. Taruh bayi di matras, biarkan bayi bereksplorasi. Pastikan ada perangkat yang dapat bayi pegang, untuk menarik tubuhnya ke berdiri, belajar merambat, dan akhirnya berjalan sendiri," jelas Rini.
Apabila bayi belum mencapai keseimbangan, orangtua disarankan untuk memegang pada bagian pinggul bayi dan biarkan anak mencoba melangkahkan kaki satu persatu.
Rini menambahkan belajar melangkah dan berjalan boleh menggunakan alas kaki ataupun tidak. Meskipun begitu, dia menyarankan sebaiknya anak menggunakan sepatu yang nyaman, bukan sepatu sandal, saat belajar berjalan.
Sepatu yang digunakan berbobot agak berat supaya bayi dapat melangkah dengan mantap. Jika sudah bisa melangkah, ajak anak untuk berjalan di rumput, pasir, lantai, dan permukaan lainnya.
"Pastikan juga kebersihannya setelah berjalan di tempat yang kotor," pungkas Rini. (Ant/Z-1)
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved