Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan kasus matinya ratusan unggas mendadak di Koto Kampar, Riau, akan ditangani Kementerian Pertanian.
Kementan, lanjutnya, akan melakukan uji sampel guna memastikan apakah kematian itu ada kaitannya dengan flu burung atau tidak.
"Kalau unggas ini ada di Kementan. Mereka yang akan melakukan penanganan pertama," ujar Nadia, di kantornya, Jakarta, Jumat (10/3).
Baca juga: Cegah Flu Burung, DIY Perketat Lalu Lintas Unggas ke Wilayahnya
Hingga saat ini, sampel unggas yang mati mendadak sudah dikirim ke Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatra Barat, untuk diperiksa.
Selain itu, Siti juga mengatakan hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) terhadap unggas mati mendadak yang terkonfirmasi H5N1 di Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak ada penambahan kasus yang signifikan. Hingga saat ini juga belum ada laporan terkait transmisi penularan virus H5N1 tersebut dari hewan ke manusia.
Baca juga: Cegah Flu Burung, Ternak di Cimahi Divaksinasi
"Kita melakukan PE kepada para peternak. Sementara Kementan mengurus hewan ternaknya. Kasus di Kalimantan Selatan kejadiannyaa di bulan Februari dan tidak ada peningkatan kasus yang signifikan. Kemudian hingga kini juga belum ada laporan adanya transmisi flu burung dar hewan ke manusia," jelasnya.
Sebelumnya, penyebaran virus flu burung clade 2.3.4.4b di Kalimantan Selatan telah mencapai ke sejumlah kabupaten/kota. Pemerintah provinsi setempat pun membentuk tim outbreak investigation di sentra peternakan di 13 kabupaten/kota di wilayah tersebut. (Z-11)