Kamis 09 Maret 2023, 13:58 WIB

Pemerintah Antispasi Penularan Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru di Indonesia

Despian Nurhidayat | Humaniora
Pemerintah Antispasi Penularan Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru di Indonesia

MI/Dwi Apriani
Penyakit zoonosis yang bersumber dari hewan semakin jadi ancaman

 

Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi penyebaran penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali berupa zoonosis atau penularan penyakit dari binatang ke manusia serta penyakit infeksi lainnya. Beberapa contoh penyakit zoonosis yang bisa menular kepada manusia adalah antraks, leptospirosis, dan rabies.

Ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan terus meningkat di masa depan. Hal itu berpotensi menyebabkan terjadinya eskalasi penyakit yang berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, sebesar 60% penyakit yang menginfeksi manusia itu berasal dari binatang, dan sekitar 75% berupa infeksi baru. Beberapa penyakit baru tersebut menimbulkan wabah dan pandemi dan salah satunya adalah covid-19.

Baca juga: Waduh! Wabah Leptospirosis di Pacitan Bertambah Sampai 126 Kasus, 6 Meninggal Dunia

"Proses surveilans tidak hanya dilakukan pada manusia saja tetapi pada binatang. Sehingga surveilans tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan tapi juga Kementerian Pertanian dan juga kementerian lain terkait," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (9/3).

Sebagai contoh, penyakit leptospirosis banyak terjadi di kota-kota besar dengan pemukiman padat. Leptospirosis berasal dari hewan kemudian menginfeksi manusia lewat urin atau darah hewan yang terinfeksi.

Baca juga: Waspada KLB Flu Burung, Kemenkes Sebut Berpotensi Munculnya Zoonosis

Penyebab leptospirosis adalah bakteri leptospira interrogans yang bisa ditularkan oleh anjing, babi, kuda, sapi, dan tikus. Penyakit ini bisa mengakibatkan wabah seperti flu burung yang disebabkan virus H5N1. Di Ekuador dan Kamboja, flu burung telah terdeteksi pada November 2022.

Mengingat ancaman bahayanya yang tinggi, pemerintah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah penularan penyakit yang bersumber dari binatang. Langkah tersebut dilakukan melalui Permenko PMK nomor 7 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru.

"Peraturan ini akan memperkuat surveilans kita bahwa surveilans tidak saja dilakukan untuk manusia tetapi akan dilakukan juga untuk hewan dan beberapa hewan peliharaan," ucap Dante.

Surveilan tersebut bisa melibatkan berbagai macam sektor antara lain Kementerian Pertanian dan Kementerian Dalam Negeri. Semuanya akan bekerja di bawah komando Kemenko PMK.

Faktor Penyebab Penyakit Zoonosis

Di tempat yang sama, Menko PMK, Muhadjir Effendy, menjelaskan terdapat faktor yang mempercepat munculnya penyakit baru antara lain urbanisasi, perusakan habitat asli yang memungkinkan manusia dan hewan hidup berdampingan, perubahan iklim dan ekosistem, perubahan populasi, dan mutasi genetik mikroba.

"Kawasan Asia Tenggara menurut WHO memiliki kondisi yang mudah penyebaran infeksi baru. Indonesia merupakan salah satu negara hotspot di Asia yang punya risiko tinggi terjadinya penyakit infeksius baru dan dapat berdampak pada terjadinya kedaruratan ketahanan kesehatan nasional," ungkap Muhadjir.

Terbitnya Permenko PMK ini, lanjutnya, merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan, deteksi, dan respons menghadapi potensi terjadinya pandemi di masa mendatang. Ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dan berpotensi memberikan dampak pada kesejahteraan rakyat.

"Kebijakan lintas sektor tersebut perlu diiringi dengan penguatan komunikasi, koordinasi, dan peningkatan kapasitas di semua kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah," tutur Menko Muhadjir.

Sayangnya, menurut Muhadjir, sampai sekarang pemerintah daerah kurang menyadari akan hal itu. Padahal undang-undang sudah mengamanatkan itu menjadi fokus pemerintah daerah.

"Dengan adanya Permenko PMK ini mudah-mudahan mengingatkan pemerintah-pemerintah daerah baik di provinsi maupun kabupaten dan kota di Indonesia bahwa ada urusan yang selama ini agak nyaris terabaikan yaitu pencegahan penyakit zoonosis dan penularan baru," tutup Mahfud.

(Z-9)


 

Baca Juga

Antara Foto/Irwansyah

Kemenag Cairkan Rp381 Miliar untuk 28 Ribu Lebih Raudlatul Athfal

👤Dinda shabrina 🕔Jumat 24 Maret 2023, 12:36 WIB
Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Raudlatul Athfal (RA) Tahun 2023 akan segera cair sebesar total Rp381 miliar untuk 28.841...
DOK INTIWHIZ

Rayakan Ulang Tahun ke-15, Intiwhiz Gelar Program 'Flash Sale'

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 24 Maret 2023, 11:37 WIB
Flash sale hanya berlangsung satu hari tepat di hari jadi Intiwhiz tanggal 25 Maret ini. Sedangkan, periode menginap berlaku pada tanggal...
DOK ARTOTEL

de Braga by Artotel Gelar Art Exhibition bertajuk Labyrinth and Beyond bersama Ananda Noer Syamsi

👤mediaindonesia.com 🕔Jumat 24 Maret 2023, 11:19 WIB
Ananda Noer Syamsi sendiri merupakan perupa asal Sukabumi merupakan seniman kelulusan Universitas Pendidikan Indonesia,...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya