Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
DIREKTUR Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi mengatakan pemerintah telah melakukan beberapa langkah untuk menghadapi resiko krisis iklim yang berdampak terhadap tanaman pangan di Indonesia. Sejumlah langkah itu berupa pelaksanaan metode-metode quick wins mulai dari pemetaan wilayah rentan banjir pada musim penghujan, penggunaan peralatan pengering, dan pencanangan penggunaan asuransi terhadap petani bila mengalami gagal panen.
Suwandi mengungkap bahwa komoditi beras dan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat akan tetapi fenomena perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap stok kebutuhan pokok tersebut.
"Pemerintah mencoba untuk mencanangkan program antisipasi perubahan iklim dengan cara mengidentifikasi varietas yang kerentanan terhadap air dan kekeringan cenderung rendah, peningkatan kualitas SDM, serta peningkatan kualitas riset," terangnya.
Baca juga : El Nino Mengintai, Petani Pinrang Sulsel Terapkan Teknologi Cerdas Iklim CSA
Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aris Pramudia mengatakan anomali iklim akan terjadi sepanjang 2023 hingga 2024 di Indonesia. Anomali cuaca itu berpotensi menyebabkan krisis pangan, sehingga perlu ditanggapi dengan tindakan adaptasi dan mitigasi yang dilaksanakan secara beriringan.
"El-Nino yang erat dengan kekeringan dan La-Nina yang erat dengan curah hujan tinggi akan mempengaruhi musim tanam dan musim panen, sehingga berdampak pada penurunan produktivitas pertanian," ujarnya.
Menurutnya, beberapa tindakan adaptasi dan mitigasi telah dirumuskan untuk menghadapi anomali iklim tersebut, di antaranya pemantauan informasi prediksi curah hujan termasuk potensi bencana hidrometeorologi.
Baca juga : IPB Sebut Produksi Pertanian akan Turun 5% Akibat El Nino
Kemudian, menerapkan jadwal tanam yang tepat serta varietas yang adaptif, melaksanakan gerakan penanganan dampak perubahan iklim, serta memanfaatkan infrastruktur panen air hujan yang tepat.
"Tindakan mitigasi perlu dilakukan melalui kolaborasi antara berbagai macam stakeholders, seperti BMKG, BRIN, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah serta perguruan tinggi," ujar Aris.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa badai La-Nina dan El-Nino merupakan efek yang timbul akibat perubahan iklim. El-Nino merupakan kejadian di mana suhu air laut di Samudra Pasifik memanas di atas rata-rata suhu normal. Sedangkan, La-Nina merupakan peristiwa turunnya suhu air laut Samudera Pasifik di bawah suhu rata rata di daerah sekitarnya.
Baca juga : Kementan Kerahkan Penyuluh CSA Lombok Tengah Ukur Emisi Gas Rumah Kaca
Saat terjadi La-Nina, jelas Aris, angin berhembus lebih kencang dari biasanya di sepanjang Khatulistiwa di atas Samudra Pasifik, dari Amerika Selatan menuju Asia.
Angin pasat itu membuat air hangat berkumpul di lepas pantai Asia, sehingga menaikkan permukaan air laut. Sementara di sisi timur, kondisi itu menyebabkan air dingin naik ke permukaan.
"Sedangkan saat El-Nina yang terjadi adalah sebaliknya. Angin pasat yang lebih lemah menyebabkan air hangat kembali mengalir, sehingga lebih sedikit air dingin naik ke permukaan," kata Aris.
(Ant/Z-7)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang selama periode 3–9 Januari 2025
BMKG memantau bahwa Monsun Asia yang aktif, disertai fenomena La Nina lemah, menjadi faktor utama yang memengaruhi curah hujan di sejumlah wilayah.
MENTERI Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengingatkan potensi dampak fenomena La Nina pada malam tahun baru 2025.
KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025.
STASIUN Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau warga agar mewapadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 22-24 September 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved