Selasa 07 Maret 2023, 20:28 WIB

Komunikasi Bagian dari Strategi, bukan Aktivitas Tambahan

Mediaindonesia.com | Humaniora
Komunikasi Bagian dari Strategi, bukan Aktivitas Tambahan

Dokumentasi pribadi.
Firsan Nova.

 

DI era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) yang begitu dinamis, industri komunikasi menjadi salah satu pekerjaan yang akan dijemput oleh zaman karena peran dan tugasnya yang begitu dibutuhkan. Ditambah lagi sejak masuk internet dan media sosial, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap praktisi komunikasi untuk lebih hati-hati dalam penjagaan citra dan reputasi suatu instansi.

Kemudahan membuat dan membagikan pesan di media sosial menjadi hal yang perlu diwaspadai, karena dapat dengan mudah memengaruhi maupun menggiring opini publik. "Sekarang semua orang bisa membuat berita, everybody has a voice," kata Dr Firsan Nova, CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication yang menjadi salah satu pemateri dalam Trainer Pelatihan Perkantoran Modern dan Layanan Bermutu (PMLB) Batch 2 dan 3 CPUI, belum lama ini.

Dalam pelatihan yang diadakan guna meningkatkan hard skill maupun soft skill calon pegawai tetap civitas Universitas Indonesia (UI) itu, Firsan juga menyampaikan penting bagi suatu instansi untuk membuat banyak narasi positif. "Perusahaan yang baik tanpa narasi yang baik itu akan celaka," tuturnya.

Contoh kasus juga banyak dipaparkan oleh Firsan terkait public enemy. "Can you imagine, orang yang siangnya baik-baik saja kemudian dalam hitungan detik banyak hal bisa terungkap," katanya dengan serius. "Kecerdasan tidak disertai dengan komunikasi skill yang tinggi. Padahal komunikasi itu bagian dari strategi, bukan aktivitas tambahan," imbuhnya.

Memahami dan menguasai etika komunikasi menjadi tugas seluruh karyawan. Berhati-hati dan cermat mengamati arah isu-isu itu berlari menjadi pesan yang ditekankan Firsan dalam pelatihan yang dihadiri civitas Universitas Indonesia. Selaras dengan hal tersebut, pelatihan ini diadakan guna memberikan kesadaran bahwa seluruh karyawan memiliki tugas sama dalam menjaga nama baik dan menjadi wajah dari perusahaan atau instansi.

Baca juga: Menaker: Kolaborasi Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Langkah Penting Tingkatkan Kualitas SDM

Etik paling tinggi ialah kejujuran dan transparansi, bukan kesantunan yang utama. Karena orang yang santun tetapi tidak jujur juga fail. Tentu kejujuran dalam konteks pekerjaan itu tidak mudah. "Kejujuran dalam organisasi, lembaga, maupun corporate ada hambatan-hambatannya karena melibatkan banyak orang. Pasti di dalamnya membutuhkan approval dan di situlah ada barrier honesty," tambahnya.

Komunikasi etis mengacu pada cara berkomunikasi dengan jelas, ringkas, jujur, dan bertanggung jawab. "Berusaha selalu jujur dan transparan, kemudian mencoba mengenali siapa yang menjadi lawan bicara kita, selanjutnya dapat menjaga privasi mereka, dan mengetahui timing yang tepat dalam menyampaikan menjadi kunci utama keberhasilan komunikasi," tutup Firsan. (RO/Z-2)

Baca Juga

Ist

Kanusaba Lestarikan Tenun dan Batik Sekaligus Dukung UMKM

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 22 Maret 2023, 16:39 WIB
Sejumlah daerah di Indonesia memiliki motif dan teknik pembuatan yang berbeda-beda, misalnya tenun ikat dari Nusa Tenggara Timur, Songket...
Dok. everyday health

Meredupkan Lampu Sebelum Tidur Dapat Kurangi Risiko Diabetes Gestasional

👤Nike Amelia Sari 🕔Rabu 22 Maret 2023, 15:33 WIB
Studi baru dari divisi neurologi Northwestern University Feinberg School of Medicine menyebutkan meredupkan waktu beberapa jam sebelum...
Ist/UT

UT Gelar Peluncuran Buku Karya Ketua MPR dan Kerja Sama dengan Perpusnas

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 22 Maret 2023, 15:28 WIB
Buku ini diperkuat dengan sub judul pada buku tersebut yakni 'Pemikiran Analitik Dasar Hukum Pokok- Pokok Haluan Negara (PPHN) dalam...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya