Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2023 akan datang lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Dapat kita simpulkan bahwa prakiran musim kemarau akan tiba lebih awal dibandingkan biasnaya. Curah hukan turun pada periode kemarau 2023 diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Senin (6/3).
Dwikorita membeberkan, musim kemarau umumnya berakitan dengan pergerakan angin yang bertiup dari Benua Asia menuju Benua Australia melintasi wilayah kepulauan Indonesia. Adapun, musim kemarau akan dialami lebih dulu oleh Nusa Tenggara-Bali dan sebagian Jawa Timur pada April 2023.
Lalu disusul akan terjadi di wilayah Nusa Tenggara, sebagian Bali, sebagian besar Jawa, Lampung, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Sumatra Utara dan Papua bagian selatan pada Mei 2023.. Lalu pada Juli 2023 kemarau akan terjadi di sebagian besar Sumatra, sebagian kecil Jawa, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku dan sebagian Papua.
Baca juga : Waspada Bencana, Hujan Lebat Masih Bayangi Jawa Tengah
Sementara itu, Dwikorita menyatakan, mengingat La Nina yang meliputi Indonesia dalam tiga tahun terakhir akan mulai meghilang tahun ini, maka musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan 2020, 2021 dan 2022.
"Padahal selama tiga tahun berturut-turun kita sudah terbiasa dengan musim kemarau yang basah, di atas normal. Sekarang kita mengalami normal lagi. Artinya tahun ini jadi lebih kering dibanding tiga tahun terakhir bahkan ada potensi El Nino 50% sampai 60%," ucap dia.
Adapun, beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering dari biasanya ialah Aceh bagian utara, sebagian Sumatra Utara, Riau bagian utara, Sumatra bagian selatan, sebagian besar Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian Sulawesi, Maluku Utara, Papua barat bagian selatan dan Papua bagian selatan.
Sementara itu wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal atau lebih basah ialah Aceh bagian selatan, Sumatra Utara bagian tengah, Sumatra Barat bagian selatan, sebagian kecil Jawa, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat bagian utara.
Baca juga : Sudah Lama Rusak, BMKG Sebut Tak Pernah Pasang Alat Pendeteksi Tsunami
(Z-5)
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
PEMERINTAH Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyikapi pemberitaan terkait kondisi udara di wilayahnya melakukan sejumlah langkah antisipasi menghadapi polusi udara
Pemprov DKI ingatkan instalasi listrik di rumah untuk mencegah kebakaran. Upaya itu sebagai mitigasi menghadapi el nino.
BMKG mengatakan saat ini Indonesia dilanda fenomena El Nino yang membuat musim kemarau lebih panjang, hingga awal 2024.
Ratusan ribu jiwa yang tersebar di 40 kecamatan yang ada di Kabpaten Bogor, kini mengalami kesulitan air bersih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved