Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENERAPAN teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan akan segera dilaksanakan. Koordinator Laboratorium Pengelola TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo mengungkapkan rencananya TMC pertama di 2023 akan dilakukan di Riau.
"Waktunya tentatif sekitar pertengahan atau akhir Maret, menyesuaikan prediksi cuaca dari BMKG dan update kondisi hotspot berdasarkan data Sipongi KLHK," kata Budi saat dihubungi, Senin (27/2).
Hingga kini, pihaknya masih menunggu anggaran dari KLHK dan BRGM untuk melakukan operasi TMC tersebut.
"Sudah ada beberapa kali rapat dengan KLHK, BRGM dan sejumlah stakeholder terkait untuk rencana aksi TMC karhutla. saat ini masih proses administrasi sambil menunggu kesiapan anggaran dari KLHK dan BRGM yang statusnya belum bisa digunakan dari Kementerian Keuangan," ungkapnya.
Setelah Riau, Budi membeberkan pada periode April sampai Mei berturut-turut akan dilakukan operasi TMC di Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: Sulsel Gunakan TMC Untuk Cegah Hujan Ekstrem Di Daratan
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan adanya potensi karhutla di sejumlah daerah mulai Februari 2023.
"Wilayah Riau, Jambi dan sebagian Sumatra Utara memasuki kemarau, yaitu kemarau pertama pada bulan Februari 2023. Meskipun dalam waktu yang sama dapat terjadi hujan lebat di wilayah lainnya," kata Dwikorita.
Selain itu, pada Mei, pihaknya memprediksi mulai terjadi penurunan curah hujan yaitu mendekati 150 milimeter di wilayah NTT dan Jawa Timur. Sementara itu, curah hujan kurang dari 50 milimeter juga akan terjadi di wilaya Jawa Tengah.
Sementara, pada Juni 2023, curah hujan rendah juga terjadi di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan. Pada Juli 2023, penurunan curah hujan akan terjadi di hampir sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan.
"Sehingga karhutla potensi kita antispasi pada April 2023, seperti kata Bu Menteri Siti Nurbaya sudah mulai dipersipakan bulan Maret. Jadi Insya Allah jauh lebih dini," ucap dia.
Dwikorita kembali mengingkatkan pada 2023 ini diprediksi kondisi La Nina makin melemah dan masuk ke kondisi netral. Hal itu menyebabkan curah hujan di Indonesia mengalami penurunan dan meningkatkan potensi karhutla.(OL-5)
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Sebagai penggagas Revolusi Hijau, Hanif Faisol banyak meraih penghargaan. Pada 2020, ia dipromosikan menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan di KLHK.
TMC kini semakin berkembang menjadi solusi untuk mengendalikan intensitas hujan, baik untuk meredam potensi bencana maupun mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air.
Antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pelaksanaan Pemilu Pemilihan Gubernur dan Wakil GubernurDKI Jakarta pada 27 November 2024.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana kembali melakukan modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara.
Bencana kekeringan biasanya bisa dilaporkan agak lama oleh pemerintah daerah karena dampaknya tidak langsung secara nyata seperti karhutla.
TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Operasi TMC yang dilaksanakan pada 18-20 mei 2024 ini sudah berhasil menebar total bahan semai Natrium Chlorida (NaCL) sebanyak 6.000 kg di langit Pulau Dewata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved