Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
CUACA ekstrem di Kota Makassar, Sulawesi Selatan berhasil dilalui dengan memanfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Selama 11 hari, TMC dilakukan dengan menggunakan 16.500 kilogram garam NaCl (Natrium Klorida).
Hal it diakui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo. "Dengan TMC kita mampu melewati cuaca ekstrem, sehingga bahaya terkait bencana hidrometeorologi dapat kita hindari," katanya, Senin (23/1).
Pemanfaatan TMC tersebut, dilakukan dengan bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lanud Hasanuddin Makassar, PT Songo Aviasi Indonesia (SAI) dan operator PT Smart Cakrawala Aviation. Khusus di Sulsel, mitigasi bencana hidrometeorologi dengan mengerahkan satu unit pesawat penabur dengan Pesawat penabur bahan Cessna Grand Caravan 208 dengan registrasi PK-SNM.
Pesawat yang mampu terbang dalam dua jam terbang dalam satu sortinya itu, lalu penyemaian 800 hingga 1.000 kilogram per sortinya. "Jadi, dalam sehari dapat melakukan hingga tiga kali penerbangan. Sebanyak 16.500 kilogram bahan semai telah ditebarkan, agar tidak terjadi hujan ekstrem," ungkap Amson.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian menambahkan, pelaksanaan TMC berdasarkan data dari BRIN dan BMKG dengan mencermati cuaca dan awan. "Garam yang ditebar, tergantung dari situasi, kajian bisa 900 kilogram sampai 1 ton per penerbangan. Tapi, minimal 800 kg," tambah Rustian.
Penerbangan penyemaian diarahkan di sisi Barat Laut, Barat dan Barat Daya Selatan untuk menghalau awan-awan potensial yang mengarah ke
daratan. Awan-awan potensial tersebut membuat hujan turun di atas perairan Selat Makassar sehingga mengurangi jumlah curah hujan yang masuk ke daratan. (OL-15)
ANGGOTA Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mendorong peningkatan frekuensi modifikasi cuaca di wilayah rawan, percepatan penanganan titik api, serta evaluasi berkala
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
UPAYA pemadaman karhutla dari udara menggunakan helikopter water bombing di Riau mengalami kendala. Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.
Kehadiran Surya Paloh di Sulsel dalam rangka menghadiri dan membuka langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem yang digelar di Kota Makassar mulai 8 hingga 10 Agusutus 2025.
Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan penurunan stunting terbaik kedua secara nasional, setelah Jawa Barat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berupaya mengatasi tantangan IPM Sulawesi Selatan yang saat ini berada di angka 72,13 (data BPS 2024).
Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan IDAI menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku KIA, Membangun Generasi Emas.
Berdasarkan data, hanya sekitar 27% irigasi di Sulsel yang dalam kondisi baik, sementara 41% mengalami kerusakan sedang hingga berat dan sisanya mengalami kerusakan ringan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved