Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PSIKOLOG dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra mengungkapkan pentingnya membatasi diri sendiri dalam menikmati gim atau penggunaan gawai agar tidak menyebabkan kecanduan.
"Penggunaan gadget atau gim apabila tidak diikuti dengan kemampuan mengelola pikiran, kekritisan, dan kesadaran serta manajemen diri maka akan banyak pengaruh pada kejiwaan," kata Novi, dikutip Jumat (24/2).
Novi mengatakan, bermain gim dan gawai dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kecanduan karena menciptakan kesenangan.
Baca juga: Komunikasi yang Baik dengan Orangtua Bisa Cegah Anak Kecanduan Gim
Ia menjelaskan, gim di gawai bisa memunculkan hormon kebahagiaan, antara lain yaitu Dopamine yang muncul karena adanya target dan tantangan dalam bermain gim, sehingga terasa menyenangkan.
Hormon oksitosin juga berperan dalam memunculkan perasaan merasa diterima pada level apapun saat main gim.
Kemudian hormon serotonin, yang berperan penting dalam memperbaiki suasana hati agar menjadi lebih baik, sehingga seseorang menjadi merasa bahagia dan bermakna ketika bermain gim.
Selanjutnya, hormon endorphin memunculkan perasaan bahagia dan senang setelah melakukan aktivitas tertentu, khususnya gim.
Menurut dia, hormon kebahagiaan ini menyebabkan tubuh seseorang secara alami menjadi ingin bermain gim secara terus-menerus.
Apabila penggunaan gawai atau gim tidak dibatasi, hal itu akan berdampak pada kesehatan fisik dan juga mental.
"Beberapa riset menemukan kecanduan gadget dan gim berpengaruh pada kemampuan sosialisasi dan komunikasi yang rendah, rendahnya empati dan kemampuan menyelesaikan masalah riil," ujarnya.
Lebih lanjut Novi menyampaikan, pada fase tertentu, seseorang yang terindikasi kecanduan gim juga berpotensi mengalami stres dan depresi karena kebingungan identitas. Hal ini biasanya dialami oleh anak dan remaja.
"Sebaiknya diperbanyak sosialisasi dan aktivitas fisik atau olahraga agar tetap memiliki motivasi untuk melakukan hal lain," katanya.
Kecanduan gawai atau gim telah menyebabkan dampak buruk bagi masyarakat.
Yang terbaru, viral di media sosial seorang ayah di Manado, Sulawesi Utara menganiaya bayinya yang berusia tujuh bulan karena merasa terganggu saat sedang bermain gim daring Mobile Legend.
Kepada Polisi, pelaku mengaku emosi saat kalah bermain dan mendengar bayinya menangis. Bayi tersebut dipukul di bagian kepala dan mulut menggunakan tangan hingga berhenti menangis, kemudian tidak sadarkan diri, hingga meninggal dunia. (Ant/OL-1)
Wahai para ibu Jelita, liburan sekolah sekarang, ajak anak-anak ke G2 Arena E-sport Tournament 2024!
Ada gim yang penggambaran tokohnya yang vulgar, bukan hanya pornografi, bahkan ada konten LGBT di dalamnya.
Selain menikmati menu favorit McDonald's, pelanggan juga dapat mengumpulkan semua koleksi mainan Minecraft yang terinspirasi dari karakter dan elemen di dalam game.
Paw Rumble adalah bukti keberhasilan dukungan Telkom secara end-to-end melalui program inkubasi dari Indigo Game
STUDI yang dipublikasikan di jurnal JAMA Surgery mengatakan memainkan gim video yang melatih otak sebelum operasi besar bisa mencegah delirium dan membantu mempercepat pemulihan.
Ibrahimovic berkata, "Gim-gim FIFA mendulang keuntungan dengan menggunakan nama dan wajah saya tanpa persetujuan apapun selama bertahun-tahun."
Studi terbaru yang dipublikasikan PLOS Mental Health mengungkapkan remaja dengan kecanduan internet mengalami perubahan dalam kimia otak dan konektivitas fungsional.
Banyak pasien yang mengalami speech delay, penyebabnya ialah kurangnya latihan interaksi dengan orang tua.
Kecanduan gadget merupakan salah satu masalah serius yang banyak dihadapi oleh anak-anak di era digital ini.
Alasan anak kecanduan bermain internet terutama game online, disebabkan karena anak merasa permainan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.
Dia menganjurkan untuk tidak menggunakan ponsel pintar sebelum usia 14 tahun atau media sosial sebelum usia 16 tahun.
Menurut Marsan, NV dan TY merupakan pasien gangguan jiwa pertama yang dirawat karena ketergantungan ponsel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved