Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KORIKA Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika) tengah menjajaki kerja sama global dengan Mohamed bin Zayed (MBZ) University of Artificial Intelligence dari Uni Emirat Arab (UEA) dan institusi global Malaria No More untuk penangan penyakit malaria di Indonesia. Kerja sama tersebut dilakukan dengan mengembangkan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memprediksi dampak perubahan iklim terhadap penyebaran penyakit menular malaria.
"Korika telah berdiskusi dan menjajaki keseluruhan aspek pelaksanaan dari upaya membangun toolkit, sebuah sistem cerdas yang berbasis pada perubahan iklim untuk mengentaskan malaria di Indonesia," ujar Ketua Umum Korika, Hammam Riza, Jumat (10/2).
Baca juga: Vaksin HPV untuk Anak Efektif Cegah Kanker Serviks
Dijelaskan Hammam, dengan machine learning dan data sains penyebaran penyakit malaria bisa diprediksi dan dipetakan. Sehingga, intervensi dan mitigasi yang dilakukan benar-benar efektif dalam menekan tingginya penyakit menular itu di Indonesia.
Untuk itu, Korika juga menjalin kerja sama dengan Kemenkes, KLHK dan BMKG dalam memaksimalkan data-data dan informasi terkini. Parameter kasus malaria dan indikator perubahan iklim dapat digunakan untuk memprediksi dan memetakan kasus malaria di setiap daerah yang harus diintervensi.
"Malaria juga dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim atau cuaca, sehingga denhan AI kita akan memiliki sistem yang bisa diprediksi dan dapat dilakukan intervensi terhadap merebaknya malaria di berbagai tempat," imbuh Hammam.
Lebih lanjut, dia mengatakan toolkit yang dikembangkan bisa berupa aplikasi seperti PeduliLindungi. Teknologi AI harus dimanfaatkan lebih luas lagi untuk sistem kesehatan Indonesia yang presisi.
"Demikian kita mendapatkan aplikasi seperti PeduliLindungi, karena kita harus berpikir lebih luas beyond covid-19," kata dia.
Director Institute For Malaria and Climate Solutions (IMACS) of Malaria No More Kausik Sarkar mengapresiasi upaya kerja sama dalam mengentaskan malaria di Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang memiliki iklim tropis, penyebaran malaria bisa berlangsung cepat dengan dipengaruhi faktor perubahan iklim.
"Indonesia adalah satu dari tiga negara di Asia yang memiliki angka malaria tertinggi selain India dan Myanmar. Untuk kerja sama ini akan sangat penting untuk membangun sistem kesehatan yang lebih baik," ucapnya.
Sementara itu Director of Engagement Services MBZ University of Artificial Intelligence Hosni Ghedira mendukung penuh pemanfaatan AI untuk sistem kesehatan. MBZ dengan sumber daya teknologinya yang mumpuni bisa membantu membangun sistem kesehatan yang lebih baik.
"Dengan mengintegrasikan data-data yang ada terkait malaria dan perubahan iklim kita bisa membantu pembuatan kebijakan. Jadi kami sangat tertarik untuk bisa menyukseskan ini," ujarnya.
Pemanfaatan AI di bidang kesehatan khususnya penyakit menular bukanlah hal baru. Di beberapa negara maju, transformasi digital melalui AI untuk sistem kesehatan telah banyak diterapkan. Untuk penyakit malaria, praktik baik dari India bisa menjadi contoh bagi Indonesia dalam mewujudkan sistem kesehatan yang lebih baik. (H-3)
MALARIA menjadi tantangan kesehatan di Indonesia, terutama di wilayah endemis. Malaria berkembang dari gejala ringan menjadi kondisi yang sangat serius
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk.
BRIN kembangkan diagnosis malaria berbasis AI guna tekan kasus di Papua dan capai target eliminasi nasional 2030.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
PENYAKIT tidak menular seperti hipertensi dan stunting masih jadi tantangan sektor kesehatan. Indonesia juga belum berhasil mengendalikan penyakit endemik seperti malaria dan dengue.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved