Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
WAKIL Ketua KPAI Jasra Putra mendorong agar negara segera bertanggung jawab atas hilangnya hak ratusan korban akibat kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
Jasra menyebut ada banyak hak warga negara yang hilang akibat kasus ini, mulai dari hak hidup, hak kesehatan hingga hak tumbuh kembang anak terampas akibat kelalaian penyebaran produksi obat.
“Ini ada hak-hak warga negara yang hilang loh, tidak sedikit, ada 327 orang, dan yang dihilangkan rata rata hak anak-anak yang notabene adalah bayi yang tidak bisa membela dirinya sendiri,” kata Jasra dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2).
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Anak di Surakarta bukan GGAPA
Jasra juga mendorong agar ada kebijakan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus gagal ginjal pada anak. Menurutnya, kebijakan KLB tidak hanya untuk penyakit menular, tetapi juga untuk kasus yang mengintai nyawa anak seperti GGAPA .
“Untuk itu KPAI akan mendorong Kementerian Kesehatan untuk segera melakukan monitoring dan evaluasi, karena kebijakan penanganan GGAPA sudah sangat jelas, tetapi kenapa dilapangan masih terjadi. Begitu juga kebijakan pengawasan obat dan makanan yang nyata nyata datanya meningkat pada kasus kasus yang terus berkembang setelah GGAPA. Seperti kasus KLB Campak dan Diabetes. Karena jika hak anak tidak berjalan beriringan, hak lainnya juga rentan dilanggar dan anak berada dalam situasi yang lebih buruk,” jelasnya.
“Persoalan GGAPA ini adalah tanggung jawab kita semua, kita harus berbagi peran, sebagaimana Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak pasal 45 bahwa orang tua dan keluarga bertanggung jawab menjaga kesehatan anak dan merawat anak sejak dalam kandungan. Kemudian pasal 2 dalam hal orang tua dan keluarga tidak mampu melaksanakan tanggung jawab sebagaimana yang dimaksud maka pemerintah dan pemerintah daerah wajib memenuhinya,” tandasnya. (OL-17)
Musik berpengaruh positif terhadap stimulasi area kognitif anak, termasuk untuk pemrosesan bahasa dan suara, stimulasi yang berfokus pada pemikiran dan perhatian, dan koordinasi motorik.
Anak yang kurang mendapat nilai dari keluarga juga memengaruhi mereka dalam meregulasi emosinya saat menghadapi keinginan yang belum terpenuhi.
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Salah satu penyebab anak tantrum tidak mau berhenti saat mandi adalah instruksi orangtua yang tidak spesifik yang terkadang terkesan sepihak sehingga memicu perdebatan.
Usia 2 sampai 2,5 tahun direkomendasikan untuk toilet training karena anak dinilai sudah memiliki kemampuan untuk melakukan rangkaian dasar yang dibutuhkan dari proses latihan buang air.
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved