Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus gagal ginjal anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta, Jawa Tengah, bukan termasuk Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
"Tidak memenuhi kriteria gagal ginjal akut karena setelah ditangani dengan tata laksana yang biasa kondisinya membaik," kata Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Kamis (9/2).
Tata laksana dan manajemen klinis GGAPA pada anak tertulis dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022.
Dalam SK tersebut diatur mengenai definisi operasional, diagnosis, pemeriksaan fisik, rumah sakit rujukan, kesiapan rumah sakit, pengambilan dan pengiriman spesimen, dan penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: Muncul Lagi Kasus Gagal Ginjal Akut, DPR Pertanyakan Fungsi Badan POM
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk saat ini hindari membeli obat sirop tanpa rekomendasi dari dokter.
"Konsultasikan terlebih dahulu ke tenaga kesehatan dan lebih baik jangan beli obat sendiri dulu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya muncul kasus gagal ginjal baru pada anak yang dilaporkan di Dr Moewardi Surakarta pada Januari 2023. Namun setelah dilakukan penanganan kondisi pasien tersebut terus membaik.(OL-5)
Sebanyak 1 dari 10 orang di dunia menderita penyakit ginjal kronis (PGK), namun 9 dari 10 orang yang didiagnosis menderita tidak menyadari kondisinya.
Kriteria calon residien yang akan menerima transplantasi ginjal ialah mereka yang masuk dalam kondisi gagal ginjal tahap akhir, baik yang sudah atau belum menjalani dialisis.
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
TIM peneliti dari UGM menyebut buah jenitri (Elaeocarpus sphaericus), komoditas tanaman buah yang ada di daerah Kebumen, Jawa Tengah punya khasiat untuk mencegah penyakit gagal ginjal.
PEMERINTAH semakin percaya diri dalam merespons tren menurunnya kasus harian covid-19.
Dari 42 kasus gagal ginjal akut, sebanyak 37 kasus dialami balita dan 5 kasus dialami usia 5-18 tahun.
Kasus gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah di RSHS jumlahnya mencapai 10-20 anak per bulan
Direktorat Narkoba Bareskrim Mabes Polri yang turun tangan dalam menangani kasus ini. Namun, saat ini Dedi belum bisa memerinci lebih lanjut fokus tim yang dibentuk nanti.
Mitigasi pencegahan terus dilakukan, salah satunya dengan koordinasi berbagai mitra termasuk Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi DKI Jakarta.
Dilihat dari segi usia, mayoritas pasien berasal dari kelompok usia 0-4 tahun atau 80,05%. Sisanya adalah dari kelompok usia 5-18 tahun.
PEMPROV DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyiapkan RS-RS yang akan menjadi rujukan untuk menangani pasien anak-anak yang mengalami gejala gagal ginjal akut.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut, data tersebut berdasarkan dari laporan Kementerian Kesehatan yang diterima Pemerintah Kota Depok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved