Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMERIKSAAN USG bagi ibu hamil menjadi hal yang sangat penting untuk mengetahui kondisi bayi di dalam kandungan, mengetahui perkembangan, serta mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan anak. Dengan mendekatkan fasilitas USG di fasilitas layanan kesehatan puskesmas akan semakin banyak ibu yang memeriksa kandungannya dan mencegah terjadinya kematian.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagikan alat USG terkini untuk layanan kesehatan yang terdekat ke masyarakat salah satu penerimanya adalah Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta.
Baca juga: Kemenkes Laporkan Satu Pasien Suspek Gagal Ginjal bukan Termasuk GGAPA
Salah satu ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di puskesmas percontohan tersebut Yani Dini Kurniati, 26, mengatakan sangat terbantu dengan layanan tersebut. Apalagi ia baru pindah dari Kalimantan ke Yogyakarta sehingga akses terdekat untuk memeriksakan kandungan ke Puskesmas Tegalrejo.
"Saya pindahan dari Kalimantan lalu mau ngecek kehamilan di sini dan sekalian cek darah. Selain itu deket dari rumah di Bangunrejo," kata Yani di Puskesmas Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Kamis (9/2).
Sebelumnya ia juga melakukan USG di klinik terdekat namun di klinik tersebut tidak bisa melakukan cek darah. "Karena dekat dari rumah dan mau cek darah di sana tidak bisa jadi mau cek darah sekaligus cek kandungan dan mau timbang berat badan anak pertama," ujarnya.
Baca juga: Ketua PBHI: Pemerintah Harus Tanggung Jawab Kasus GGAPA
Yani datang ke puskesmas bersama ibunya dan anak pertamanya yakni Ghifari Makki Haffizan, 2, yang mau melakukan cek berat badan menggunakan antropometri.
"Yuk udah yuk sebentar nak," ujar Yani mengarahkan anaknya untuk berdiri di timbangan. Antropometri menunjukkan berat badan Ghifari di angka 11 kg.
Antropometri dan USG merupakan 2 alat baru yamg dimiliki oleh Puskesmas Tegalrejo dari Kementerian Kesehatan.
Selain Yani ada juga Chrstina Adiratna Rahman,26, yang usia kandungannya 32 Minggu atau sekitar 7 bulan lebih yang juga memanfaatkan layanan USG di Puskesmas Tegalrejo. karena akses dari rumah yang sangat dekat. Sebelumnya ia juga melakukan pemeriksaan USG di rumah sakit Bethesda, kemudian juga pernah melakukan pemeriksaan di Klinik Gravida, dan kemudian di Puskesmas Tegalrejo.
"Karena saya rasa puskesmas Tegalrejo bagus ya karena jadi teladan dibandingkan puskesmas lain ya karena segi administrasi saja sudah bagus saya pikir kenapa tidak coba USG di sini," ujarnya.
Terdapat perbedaan dari 3 layanan fasilitas yang ia rasakan ketika menjalani pelayanan USG tersebut. Menurutnya alat yang digunakan oleh kedua faskes sebelumnya masih ketinggalan zaman atau belum mutakhir.
"Mungkin karena jadul jadi gambarnya kurang jelas, saya juga shock kenapa di sini alatnya lebih bagus dibandingkan rumah sakit besar. Kamu di klinik hampir sama tapi saya kira lebih compact," ungkapnya.
Baca juga: Perbaikan Sektor Kesehatan dan Pendidikan Jadi Tugas Besar Menuju Indonesia 2045
Menurutnya pemeriksaan USG sangat penting untuk memprihatikan janin dan ibu maka harus dipantau mulai dari asupan, gizi, dan USG bisa mendeteksi lingkar kepala janin, tubuh janin, dan air ketubannya normal atau tidak jadi sangat penting.
Masyarakat yang datang ke fasilitas layanan puskesmas juga bisa mendaftar melalui WhatsApp sehingga antrean tidak terlalu panjang dan dapat meminimalisir penumpukan pasien. (H-3)
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Pada 2025, Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 74 penghargaan dimenangkan oleh 51 perusahaan dari berbagai kategori dan nominasi.
MENYUSURI Lanskap Yogyakarta melalui Open Trip PORTA by Ambarrukmo Yogyakarta bukan sekedar kota
KANWIL Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY bersama Polda DIY berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
KETUA UMUM Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Euis Nurlaelawati mengatakan isu pernikahananak dan poligami masih menjadi tantangan keluarga Muslim di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved