Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
KETUA Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Yudi Mulyana Hidayat mengatakan seseorang yang hanya memiliki satu pasangan seksual (single partner>) juga memiliki risiko terinfeksi virus HPV (human papillomavirus), yang merupakan penyebab kanker serviks.
"Dulu ada stigma bahwa servical cancer itu akibat multi-partner seksual, padahal tidak. Single partner pun banyak yang kena kanker serviks," kata Yudi saat konferensi pers, dikutip Selasa (7/2).
Dia menegaskan seorang dengan satu pasangan seksual atau lebih (multi-partner) sama-sama memiliki risiko terinfeksi virus HPV. Risiko menjadi lebih meningkat apabila seorang aktif secara seksual dengan lebih dari satu pasangan.
Baca juga: Upaya Preventif Cegah Kanker Serviks Melalui Vaksin HPV
"Yang single partner saja punya risiko, apalagi yang multi-partner. Bisa dapat HPV dari (pasangannya) itu bisa saja terjadi kalau multi-partner," ujar dia.
Yudi juga mengatakan, saat ini, tren kanker serviks terjadi pada usia muda atau usia 20-an. Hal tersebut mengindikasikan bahwa virus HPV semakin ganas.
"Banyak kasus single partner, pasangan setia terkena kanker serviks. Artinya apa? HPV ini sudah ada di dalam tubuh kita, tinggal kapan dia akan menjadi kanker serviks tergantung sistem kekebalan tubuh kita," kata dia.
Dia juga mengingatkan bahwa gaya hidup terkait higenitas sanitasi serta adanya luka pada vagina juga bisa memicu terjadinya infeksi HPV dengan lebih mudah.
"Termasuk sistem kekebalan tubuh berpengaruh. Contoh pulang malam, kurang istirahat, makan tidak benar, dan sebagainya, itu bisa berpengaruh terhadap penurunan daya tahan tubuh yang ujung-ujungnya akan membuat virus akan menjadi mudah untuk berkembang," kata Yudi.
Oleh sebab itu, Yudi mendorong agar perempuan yang sudah menikah atau sudah melakukan hubungan seksual untuk melakukan deteksi dini, baik dengan tes IVA ataupun pap smear. Tes ini mudah diakses dan bisa dilakukan di fasilitas pelayanan primer atau di Puskesmas.
Vaksinasi HPV juga dianjurkan untuk dilakukan pada perempuan, baik usia anak-anak maupun dewasa. Bahkan usia 50-an pun masih bisa melakukan vaksinasi HPV.
Meski begitu, kata Yudi, periode emas untuk mencegah kanker serviks dengan vaksinasi adalah usia anak-anak.
"Sesudah menikah, sudah berhubungan seksual, boleh divaksin. Tapi untuk supaya yakin bahwa mulut rahimnya tidak ada apa-apa dilakukan pemeriksaan pap smear," kata dia.
Vaksinasi HPV untuk usia 9-13 tahun cukup diberikan dua dosis, sementara perempuan di atas usia 13 tahun harus diberikan tiga dosis.
Jarak pemberian vaksinasi pengulangan yaitu 0-1-6 atau diulang satu bulan setelah dosis pertama dan enam bulan setelah dosis kedua.
"Walaupun sudah menikah, sudah aktif seksual, vaksinasi pun penting. Efektivitas tidak ditentukan oleh sudah atau belumnya (aktif secara seksual), tetapi usia. Karena yang berperan adalah antibodi," kata Yudi. (Ant/OL-1)
Psikosomatis bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma bisa muncul sebagai keluhan fisik nyata.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Ketahui kapan waktu terbaik untuk pemberian vaksin HPV agar perlindungan terhadap kanker serviks maksimal. Simak panduan lengkap jadwal dan dosisnya
Bolehkah ibu hamil mendapat vaksin HPV? Simak penjelasan medis lengkap soal keamanan, anjuran, dan waktu terbaik vaksinasi untuk perlindungan optimal.
ada beberapa kondisi vaksin HPV sebaiknya tidak diberikan, salah satunya terhadap perempuan hamil.
Kanker serviks tidak hanya disebabkan perilaku seksual berisiko. Kenali berbagai penyebab dan langkah pencegahannya di sini.
INFORMASI soal vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks yang menyebabkan kemandulan dibantah oleh dokter kandungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved