Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MAHASISWA i3L School of Business (iSB) membuat benih pohon dari kertas dalam projek From Earth to Earth, dalam rangka mengurangi limbah kertas menjadi barang yang bermanfaat, yakni penumbuhan alami tanaman di area kampus.
Workshop tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi dari Zero Waste Movement yang salah satu tujuannya untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Develpment Goals/SDGs).
Tresya Febrinasari Naue, supervisor dari kegiatan From Earth to Earth, mengatakan gagasan paper seeds ini diawali oleh mahasiswa iSB, Vieri dan Valeria, Lalu mereka membuat struktur organisasi untuk mengurus kepanitiaan dalam acara From Earth to Earth ini.
“Awal pembuatannya dilakukan pada saat libur semester perkuliahan, setelah sukses dari hasil percobannya. mereka membuat video tutorial yang ditampilkan di workshop, limbah kertas yang digunakan merupakan hasil dari pembuangan kertas iSB, selain itu peserta juga dipersilahkan membawa limbah kertas yang mereka miliki sendiri," tutur Tresya.
Ketua projek Paper seed, Vieri Luois Cenisius menjelaskan, From Earth to Earth awalnya adalah sebuah CSR projek yang direncanakan hanya untuk tugas mata kuliah Management Themes and Case Studies. Namun, dikarenakan program ini dapat diterapkan di i3L dan juga sejalan dengan waste management di i3L, maka program ini dilaksanakan.
“Alasan utama dipilihnya paper seeds sebagai bahan utama dalam projek ini adalah menumpuknya sampah kertas yang sebenarnya dapat kita daur ulang untuk menjadi pohon kembali dengan memanfaatkan kertas bekas untuk menjadi kertas baru dan bahkan ditanam kembali dengan menaruh bibit ke dalam kertas daur ulang tersebut," tutur Vieri.
Baca juga : Miss International 2017 Kevin Liliana Jadi Juri Aksi Sosial Campaign.com
From Earth to Earth diambil dari istilah dasarnya yakni ‘Dari Bumi Untuk Bumi’, nama program ini sesuai dengan projek paperseeds yang dilakukan yakni kertas yang berasal dari pohon, akan didaur ulang untuk menjadi paper seeds dan dapat ditanam untuk menjadi tumbuhan kembali.
Dengan From Earth to Earth diharapkan dapat membantu menginspirasi masyarakat dalam memanfaatkan limbah sampah kertas menjadi tumbuhan,tanama atau pohon kembali.
Valeria Putri Ardanny, Wakil Ketua projek paper seed menjelaskan, Projek ini akan berkelanjutan dan ini juga akan dibawa untuk jangkauan masyarakat yang lebih luas sehingga kegiatan ini tidak hanya dilakukan di wilayah i3L saja tetapi juga masyarakat luas.
“Projek ini akan tetap menggangkat workshop paper seeds, ataupun workshop lainnya seperti memanfaatkan kain bekas untuk dijadikan items lain ataupun kegiatan CSR lainnya yang bersifat berkelanjutan (sustainable) baik untuk manusia dan juga lingkungan. Projek From Earth to Earth akan dilakukan selanjutnya bersama dengan panti asuhan untuk melakukan workshop paper seeds”, pungkas Valeria.
Vieri dan Valeria berharap kegiatan itu dapat menjadi bagian program iSB dalam lingkup studi binsis, dibawah program keberlanjutan iSB, generasi-generasi selanjutnya akan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
Selain itu, di kemudian hari, semoga banyak partisipan yang antusias dalam mengikuti kegiatan ini serta berinisiatif untuk menyebarkan cara pembuatan paper seeds ini ke lingkungan di luar kampus agar masyarakat awam juga dapat mengetahui manfaat dari paper seeds ini yang berdampak positif terhadap lingkungan. (RO/OL-7)
SEORANG mahasiswa asal Medan, Muhammad Iqbal, 19, ditemukan meninggal dunia setelah hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Rektor UII mengingatkan kalangan mahasiswa agar selalu menjaga integritas akademik. Dunia pendidikan, ujarnya, merupakan bisnis kejujuran.
Turnamen ini diharapkan dapat terus berlanjut sebagai agenda tahunan dan menjadi tonggak penting dalam mencetak bibit-bibit unggul bulutangkis Indonesia.
Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time, termasuk identifikasi mahasiswa yang tidak aktif.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
"Ini karena tingginya mobilitas mahasiswa dari luar kota yang menjadi faktor utama meningkatnya permintaan layanan ini,"
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Di era transformasi digital yang menuntut adaptasi cepat dalam dunia pendidikan, kehadiran sistem pembelajaran yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja menjadi kebutuhan mendesak.
INDONESIA mencatat lonjakan peringkat perguruan tinggi dalam QS World University Ranking sebesar 46 persen tahun ini.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved