Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEJUMLAH negara mengalami kekhawatiran terhadap kegagalan pencapaian usaha pengendalian krisis iklim. Hal itu mengemuka dalam World Economic Forum (WEF) 2023 yang tengah berlangsung di Davos, Swiss.
"WEF yang sedang berlangsung di Davos, kami ikuti perkembangannya. Memang menurut WEF, yang harus dijaga dan diantisipasi baik jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu risiko global dari situasi dunia," ungkap Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Rabu (18/1).
Dalam forum tersebut, lanjut Siti, ada beberapa hal yang harus diantisipasi dalam jangka pendek. Seperti, semakin tingginya biaya hidup, bencana alam dan cuaca ekstrem, konflik geoekonomi, kegagalan mitigasi perubahan iklim, hingga pola rehabilitasi sosial.
Baca juga: Laporan Risiko Global Dorong Seluruh Negara Hindari Persaingan Sumber Daya
"Pada jangka panjang, justru yang dikhawatirkan apabila terjadi kegagalan mitigasi iklim. Kegagalan adaptasi iklim dan kegagalan yang terkait dengan penanganan perubahan iklim," imbuhnya.
Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, Indonesia dikatakannya telah melakukan berbagai aksi nyata. Di antaranya, melalui upaya penahanan laju emisi gas rumah kaca dari sektor forest and other land use (FOLU) melalui program FOLU Net Sink 2030.
"Kalau kita lihat datanya, sumber emisi gas rumah kaca itu berasal dari energi, sampah, industri, pertanian dan FOLU Net Sink. Dari FOLU kira-kira 17,4% dan energi 12,5%. Ini selalu balap-balapan," jelas Siti.
Baca juga: Walhi: Banjir Semarang Akibat Minimnya Penanganan Krisis Iklim
Adapun upaya Indonesia untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca sudah terlihat nyata hasilnya. Seperti, pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pada 2019, karhutla menyebabkan emisi gas rumah kaca sebesar 600 juta CO2 ekuivalen.
Lalu pada 2021, angka emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari karhutla menurun jadi 28 juta CO2 ekuivalen. Adapun pada 2022 menurun lagi menjadi 22 juta ekuivalen.
"Artinya, beberapa langkah program kerja di sektor kehutanan oleh seluruh elemen pemerintah, masarakat, NGO, hingga aktivis, sebenarnya sudah bisa menahan dan menjaga, sambil kita mendorng yang di sektor energi," tutupnya.(OL-11)
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
senjata tradisional Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik yang kuat, dulunya digunakan untuk berperang, berburu dan bekerja
lagu daerah Kalimantan Selatan yang paling terkenal, dibuat oleh musisi lokal dengan lirik yang mengandung makna tertentu
makanan khas Jepang yang cocok dengan lidah orang Indonesia, mulai dari cemilan hingga makanan berat dari nasi dan mie
Rumah adat Jambi terkenal dengan rumah panggung, seperti halnya wilayah lain di daerah Sumatera. Akan tetapi, rumah panggung dari Jambi memiliki keunikan yang khas.
Data dari Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata serta laporan The State Global Islamic Economy, konsumsi busana muslim di Indonesia mencapai 20 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 18,2%.
Penetapan legalitas hutan adat mengutamakan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah berkepanjangan di kemudian hari.
SEJAK lima tahun terakhir, pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap redistribusi aset melalui program Reforma Agraria.
Masyarakat adat yanMasyarakat yang masih mengandalkan tradisi turun-temurun dalam pengelolaan hutan adat sering kali tidak berdaya saat menghadapi kepentingan pihak eksternal
Kawasan gunung tampak gundul. Pohonpohon ditebang, lubang-lubang bekas galian tambang pun terlihat jelas.
PADA 2020 berdasarkan data KLHK luas hutan di seluruh Indonesia mencapai 95,6 juta hektare.
PAVILIUN Indonesia memaparkan sejumlah upaya pengendalian perubahan iklim dan keberhasilannya di ajang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-24) di Katowice, Polandia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved