Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO menganjurkan agar masyarakat yang kurang aktivitas fisik selama liburan dapat mulai untuk membangun kebiasaan olahraga kembali dengan cara melakukan jalan cepat secara rutin.
"Kenapa saya pilihkan itu? Yang pertama adalah pasti semua orang dapat melakukannya. Yang kedua tidak menjadi beban secara psikologis. Dan secara fisik juga nggak beban. Sehingga pasti mampu untuk dilakukan secara berkesinambungan," kata Michael yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu, Selasa (3/1).
Dengan jalan cepat atau racewalking, Michael menjelaskan aktivitas itu tidak hanya melibatkan kedua tungkai dan kaki, melainkan juga mengayunkan kedua lengan sehingga sekaligus akan melatih otot-otot tubuh bagian atas.
"Jadi bukan hanya di bawah saja (organ kaki), tungkai bawah, tungkai atas. Tapi tubuh atau core, dan juga kedua lengan, itu dapat dilatih. Hanya dengan jalan cepat," imbuh dia.
Merujuk ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik dengan intensitas sedang dianjurkan untuk dilakukan total 150 menit per minggu. Michael mengatakan pengaturan frekuensi hariannya dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.
"Kalau anggap 2 hari kita melakukan istirahat untuk recovery, maka 5 hari kita melakukan aktivitas fisik tadi itu hanya cukup 30 menit saja. Waktunya berapa lama? Ya 30 menit lima kali seminggu," jelas dia.
"Atau kalau mau kita ubah, 'Oh, nggak bisa kelamaan harinya atau terlalu banyak frekuensinya'. Kalau begitu, ya, kita 50 menit 3 hari dalam seminggu itu pun masih bisa," imbuh Michael.
Untuk membuat program, Michael menjelaskan bahwa program harus mengacu pada prinsip FITT (Frequency, Intensity, Time, dan Type). Dalam contoh yang telah disebutkan, itu berarti frekuensi jalan cepat dapat dilakukan dalam 3-5 kali seminggu.
Kemudian "intensity" berarti masuk dalam kategori sedang, serta "time" berarti durasi jalan cepat yang dibutuhkan selama 30-50 menit dalam sekali latihan. Sementara "type", jalan cepat termasuk dalam jenis olahraga aerobik.
Namun Michael mengatakan nantinya jenis olahraga anaerobik juga perlu dilakukan setelah kebiasaan olahraga dengan intensitas sedang telah terbentuk guna melatih otot-otot tubuh.
"Mau ditingkatkan boleh-boleh saja karena mungkin jalan cepat itu intensitasnya sudah terlalu ringan buat dia karena terbiasa. Tapi bagi orang yang tidak biasa, 'Saya nggak pernah olahraga', langsung diberikan yang intensitasnya berat ya tentu nggak bisa. Atau yang obesitas dipaksa untuk jalan untuk jogging, ya, nggak bisa. Jadi itu (jalan cepat) adalah yang paling ringan," kata Michael. (Ant/OL-12)
Latihan 12-3-30 di treadmill menjadi tren populer di media sosial karena diklaim efektif menurunkan berat badan.
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
Untuk mendapatkan manfaat yang lebih untuk mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, kamu bisa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.
Peneliti juga menekankan bahwa meskipun 10.000 langkah bukan angka ajaib, konsistensi dalam berjalan kaki (bahkan dengan target lebih rendah seperti 7.000–8.000 langkah)
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik harian, termasuk jalan kaki ringan, berperan penting dalam menurunkan risiko kanker hingga 26%.
Bagaimana mengubah kegiatan santai saat makan siang menjadi jalan-jalan santai yang lebih menyehatkan? Ini ada empat metodenya.
Renang: Olahraga air menyehatkan seluruh tubuh! Latihan kardio ideal, bakar kalori, kuatkan otot, dan segarkan pikiran.
Senam irama: Olahraga seru padukan gerakan dan musik. Sehat, bugar, dan ekspresif! Pelajari pengertian lengkapnya di sini.
Depresi bukan hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga memengaruhi kondisi fisik seseorang. Ini dampak dan cara mengatasinya.
Begadang sering kali dilakukan untuk berbagai alasan, seperti bekerja, belajar, hiburan, atau karena gangguan tidur.
KELUARGA menjadi rumah tempat kembali bagi anak. Karakter anak juga dibangun di dalam keluarga. Namun, bagaimana jika anak-anak sejak dini dihadapkan pada kejadian KDRT
TEKNOLOGI yang memanfaatkan robot di bidang medis yang tersedia saat ini sudah semakin canggih. Salah satu teknologi robot yang digunakan di bidang kesehatan adalah Velys Robotic.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved