Minggu 25 Desember 2022, 10:17 WIB

Badan Bahasa Tambahkan Kata Metamesta dalam KBBI, Padanan kata Metaverse

Mediaindonesia.com | Humaniora
Badan Bahasa Tambahkan Kata Metamesta dalam KBBI, Padanan kata Metaverse

Dok. Kemendikbudristek
Taklimat Media badan Bahasa Kemendikbudristek

 

BADAN Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan metamesta menjadi kata tahun ini (KTI).

“Sebelumnya, KTI yang ditetapkan yakni milenial (2019), pandemi (2020), dan vaksin (2021),” ujar Koordinator Kelompok Kepakaran layanan Profesional Perkamusan dan Peristilahan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Adi Budiwiyanto, di Tangerang Selatan, Banten.

Penetapan KTI itu didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu daftar kata terpopuler menurut KBBI, frekuensi kemunculan di Google Trends, penanda berbagai peristiwa, penggunaan kata itu di berbagai kalangan, dan keluasan distribusi kata tersebut.

Metamesta merupakan padanan kata dari Metaverse. Kata itu berasal dari bentuk terikat meta yang berarti “perubahan; transformasi” atau “melampaui, di atas, atau berada di tingkat yang lebih tinggi” dan semesta yang berarti “seluruh; segenap; semuanya” dan “(berlaku untuk) seluruh dunia; universal”.

Metamesta menurut KBBI adalah “ruang realitas virtual dalam lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan melalui program komputer”. Kata itu pertama kali tercatat di KBBI pada April 2022 dan merupakan usulan dari masyarakat, yaitu Erlangga Saputra.

Adi menjelaskan selain metamesta, ada kata lain yang juga diusulkan menjadi KTI yaitu presidensi yang merujuk kepemimpinan Indonesia di G20.

"Akan tetapi, metamesta itu telah banyak dibincangkan sejak beberapa tahun dan kian populer pada tahun 2022. Berbagai aspek sosial berlomba-lomba untuk menerapkan konsep teknologi itu dalam kesehariannya," katanya.

Konsep metamesta berasal dari kencangnya laju transformasi digital yang meningkatkan ekspektasi masyarakat terhadap kegunaan ruang virtual. Konsep itu menarik perhatian berbagai aspek masyarakat, termasuk pemerintah. Pemerintah Indonesia meluncurkan Jagat Nusantara yang merupakan platform digital media sosial, perdagangan daring, media olahraga, serta hiburan masa depan.

Hal serupa dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang memperkenalkan platform WonderVerse Indonesia sebagai platform promosi pariwisata dan produk ekonomi kreatif Indonesia secara interaktif dan digital. Teknologi itu mendukung pembelajaran jarak jauh serta pengalaman perdagangan dan promosi perbankan gaya baru.

Baca juga : Pengguna KA Jarak Jauh dari Jakarta Ramai H-1 Jelang Natal

“Dalam rangka pengutamaan Bahasa Indonesia, Badan Bahasa perlu memperkenalkan istilah padanan dari metaverse, yaitu metamesta, kepada masyarakat. Untuk itulah, ditambah pertimbangan- pertimbangan di atas, metamesta ditetapkan menjadi KTI,” terang Adi.

Di sisi lain, Badan Bahasa Kemendikbudristek juga mencetak dan menyalurkan sebanyak 15.066.794 eksemplar atau 560 judul buku bacaan.

“Buku-buku tersebut disalurkan ke 5.962 PAUD dan 14.595 SD ke 81 kabupaten di daerah 3T dan daerah nilai kompetensi literasi atau numerasi merah,” ujar Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek E Aminuddin Azis.

Dia menjelaskan, penyusunan buku bacaan dilakukan dengan mendengarkan masukan dari para anak-anak. Bahan bacaan yang disusun berupa buku cerita bergambar untuk anak usia PAUD dan SD.

Kemudian juga dilakukan pendigitalan bahan bacaan yang terdiri dari 10 buku video, tujuh buku audio, 20 komit dan 592 buku digital yang diakses pada laman budi.kemdikbud.go.id.

Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Badan Bahasa, Imam Budi Utomo, mengatakan pihanya juga melakukan penyusunan video animasi pembelajaran literasi dan numerasi sebanyak 10 video.

“Badan Bahasa juga melakukan peningkatan mutu fasilitator pendampingan pemanfaatan buku literasi dan modul literasi numerasi tingkat pusat, regional dan kabupaten.” terang Imam.

Badan Bahasa juga melakukan pembinaan terhadap 797 komunitas literasi (100 di DKI Jakarta dan 697 di provinsi lainnya) dan 14.005 generasi muda (750 di DKI Jakarta dan 13.255 di provinsi lainnya).

Badan Bahasa juga telah menerjemahkan 2.566 buku cerita anak berbasis science, technology, engineering, arts, dan mathematics sebagai penunjang Gerakan Literasi Nasional. Buku-buku tersebut dapat diakses di laman Storyweaver, Let’s Read Asia, dan Penjaring.  (Ant/OL-7)

Baca Juga

MI/Amir

3.028 Bencana Melanda Indonesia Sepanjang 2023

👤Theofilus Ifan Sucipto 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 07:25 WIB
BNPB mengungkapkan periode 1 Januari - 30 September terjadi 3.028 bencana alam di...
Ist

Lulusan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Diminta Selalu Berinovasi

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 06:36 WIB
Direktur SKSG UI Athor Subroto menyampaikan dengan adanya penguatan ilmu agama yang didapatkan di pesantren menjadi pondasi baik untuk...
Ist

Kaji Cara Cegah Kebakaran TPA, Menteri LHK Siti Nurbaya Kunjungi Tiga Provinsi

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 00:54 WIB
Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk menyelidiki penyebab kebakaran beberapa TPA dan mengkaji cara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya