Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
EPIDEMIOLOG dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman mengingatkan pentingnya langkah mitigasi dalam menyikapi masuk subvarian baru covid-19 BN 1. Hal itu untuk mengantisipasi agar subvarian baru tersebut tidak memperparah kasus covid-19 di Indonesia, khususnya di saat menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Jadi saat nataru perlu melakukan mitigasi dengan memastikan bahwa orang-orang yang beraktivitas, mobile itu yang sudah booster," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (9/12).
Dicky mengungkapkan bahwa sejak pertengahan November lalu dirinya sudah mengingatkan bahwa BN 1 berpotensi menjadi salah satu kontributor peningkatan kasus di Indonesia. "Nah dia lebih cepat menular dan lebih mudah karena dia lebih mudah terikat pada reseptor dan juga lebih mampu mengelak dari imunitas," imbuhnya.
Baca juga: BKKBN: 400 Ribu Bayi Lahir Stunting Setiap Tahun di Indonesia
Baca juga: Pemasungan Berdampak Buruk pada Fisik dan Mental
Hal itu, kata Dicky, akan menyebabkan covid-19 bisa berevolusi. Lantas, ketika subvarian tersebut bertemu subvarian lainnya kemudian bisa berevolusi menjadi subvarian baru yang lebih super. Mengingat virus covid-19 mudah bereplikasi atau bermutasi.
"Artinya potensi yang menyebabkan keparahan bisa ada ketika dia melahirkan subvarian yang lebih super tadi. Nah ini yang harus dicegah," ucapnya.
Menurut Dicky, vaksin yang ada saat ini sudah cukup efektif dalam melawan virus covid-19 dan varian serta subvarian. Akan tetapi hal itu tidak membuat masyarakat lengah. Perlu mitigasi untuk mewaspadai subvarian BN 1 tidak menyebar luas di tanah air.
"Saat ini vaksin yang ada memang relatif cukup efektif, tapi ingat potensi vaksin yang ada saat ini dalam mencegah orang tidak terinfeksi supaya tidak terjadinya penularan," kata dia.
Dia menambahkan agar pada saat Nataru PPKM bisa dinaikkan menjadi level 2. Hal itu penting untuk mewaspadai peningkatan kasus di libur akhir tahun. (H-3)
Para peneliti mengungkapkan bahwa kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin Mpox (Monkeypox) cenderung menurun seiring berjalannya waktu
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan kelompok rentan untuk melakukan vaksinasi covid-19 sebelum melaksanakan mudik pada lebaran tahun ini.
Meski kasus covid-19 saat ini dapat dikendalikan, masyarakat tidak boleh lupa bahwa masih ada kelompok seperti penderita komorbid, lansia, dan anak-anak yang rentan infeksi.
Antibodi yang terbentuk dari vaksin biasanya bertahan 6 bulan dan paling lama 1 tahun sehingga harus diperbarui kembali.
“Iya 5.000 dosis vaksin covid-19 sudah diterima dan mulai hari ini (Selasa, 19/12) didistribusikan ke kabupaten dan kota,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Nyoman Gede Anom
Acara vaksinasi booster dengan sasaran 1.600 orang ini menggunakan vaksin AstraZeneca dan Moderna serta vaksin dosis 1 dan 2 dengan menggunakan Astrazeneca dan Moderna.
Epidemiolog sekaligus peneliti Global Health Security, Dicky Budiman, mengatakan bahwa sebetulnya hal tersebut tidak mengagetkan karena covid-19 kini sudah menjadi endemi.
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran pada 28 Mei lalu mengenai kewaspadaan lonjakan covid-19.
Cuaca yang lebih hangat dan basah (kelembaban tinggi) serta perubahan iklim diduga berkontribusi terhadap penyebaran dan perluasan demam berdarah.
MASALAH utama menghadapi covid-19 kali ini yakni meningkatkan kesadaran masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan membiasakan protokol kesehatan (prokes) kembali.
Indonesia kini sudah memasuki fase endemi sehingga banyak hal aturan mengenai pandemi covid-19 akan berubah atau menyesuaikan dengan aturan selanjutnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved