Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Perkuat Perencanaan Berbasis Data, Tanoto Foundation Jangkau Lebih Dari 1.400 PAUD di 3 Daerah Mitra

Mediaindonesia.com
29/11/2022 15:55
Perkuat Perencanaan Berbasis Data, Tanoto Foundation Jangkau Lebih Dari 1.400 PAUD di 3 Daerah Mitra
Ilustrasi pembelajaran PAUD(Dok. Tanoto Foundation)

TANOTO Foundation terus mendukung program peningkatan kualitas pendidikan yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Salah satu dukungan nyata adalah memberi bimbingan teknis atau pelatihan kepada fasilitator di daerah yang menjadi mitra Tanoto Foundation untuk mengimplementasikan Perencanaan Berbasis Data (PBD) di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) Program Manager, Irwan Gunawan mengatakan, pada September, Tanoto Foundation menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Perencanaan Berbasis Data. Kegiatan tersebut juga melibatkan Dinas Pendidikan setempat sehingga terus dapat mendukung dan memfasilitasi Tanoto Foundation sebagai Mitra Pembangunan.

Melalui Bimtek tersebut, Tanoto Foundation kemudian bisa menjangkau lebih dari 1.400 satuan pendidikan PAUD di 3 daerah mitra, yakni DKI Jakarta, Pandeglang dan Kutai Kartanegara. Semua itu tidak terlepas dari peran fasilitator di daerah yang terus menyebarluaskan pentingnya PBD bagi satuan pendidikan.

“Sampai sejauh ini dari fasilitator yang kita latih kita sudah bisa menjangkau lebih dari 1.400 satuan pendidikan. Kita hanya melakukan bimtek 30-50 fasilitator di masing-masing kabupaten/kota yang sekarang sudah mendapat pelatihan kita masing-masing sudah lebih dari 1.400 satuan pendidikan,” ujar Irwan, Selasa (28/11).

Irwan menjelaskan, PBD adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong satuan pendidikan dan pemerintah daerah menyusun kegiatan peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta. Mengidentifikasi masalah berdasarkan indikator yang ditampilkan di dalam Rapor Pendidikan. Melakukan refleksi capaian, pemerataan, dan proses pembelajaran di satuan pendidikan dan daerah masing-masing.

Tujuan dari program PBD untuk satuan pendidikan adalah terjadi perubahan kebiasaan satuan PAUD dalam melakukan perencanaan dan penganggaran melalui penguatan kapasitas satuan PAUD dalam melakukan pengelolaan sumber daya melalui perencanaan berbasis data, agar terjadi peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan.

Dia menekankan, pentingnya PBD bertujuan untuk memberikan perbaikan pembelanjaan anggaran serta pembenahan sistem pengelolaan satuan pendidikan yang efektif, akuntabel dan konkret. mengingat pada 2023 nanti satuan PAUD akan menerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Agar BOP tersebut bisa efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di satuan PAUD, maka semua kegiatan, program dan aktivitas di PAUD harus dirancang berdasarkan kebutuhan.

“Ketika BOP keluar, anggaran yang digunakan tidak itu itu aja, tapi apa yang dibutuhkan, apa yang perlu ditambahkan, apa yang masih cukup. Itu semua berdasarkan data-data yang diisi oleh satuan pendidikan, mereka melakukan evaluasi diri,” jelasnya.

Baca juga : Tanoto Foundation dan UNICEF Lanjutkan Kerja Sama Turunkan ...

PBD lanjut Irwan bukanlah program dari Tanoto Foundation melainkan dari pemerintah sendiri, yakni Kemendikbud-Ristek. Agar implementasinya benar-benar terlaksana dengan baik, maka Tanoto Foundation sebagai mitra pembangunan Kemendikbud-Ristek turut mendukung kebijakan tersebut.

Menurut Irwan, ada banyak tantangan di lapangan untuk mengimplementasikan PBD. Program tersebut berbasis online yang harus diinput oleh satuan pendidikan di platform Rapor Pendidikan. Hal itu tidak mudah mengingat kemampuan atau SDM digital di setiap satuan pendidikan di Tanah Air tidak merata.

Selain itu, fasilitas atau sarana prasarana teknologi digital di setiap satuan pendidikan juga tidak semuanya memadai. Begitu pula satuan pendidikan perlu diarahkan agar mengisi atau menginput data sekolah yang disebut sebagai evaluasi diri di Rapor Pendidikan sesuai dengan kondisi “riil”. Sehingga, bisa dirancang perencanaan yang tepat sasaran di tahun 2023 nanti.

“Kami memastikan sekolah dampingan kami paham. Kedua, ketika kami melakukan bimbingan teknis fasilitator, para fasilitator pun mengerti, memahami konsep perencanaan berbasis data dari Kemendikbud. Kami di Tanoto Foundation ingin memastikan program dari Kemendikbud-Ristek ini bisa diimplementasikan mulai dari kabupaten/kota hingga ke level satuan pendidikan,” terang Irwan.

Saat ini terdapat 22 sekolah mitra Tanoto Foundation di 3 daerah. Untuk implementasi PBD selain kepada sekolah dampingan, Tanoto Foundation juga memfasilitasi kabupaten/kota untuk menunjuk instruktur atau fasilitator PBD. “Sehingga kami tidak hanya memberikan penguatan kepada satuan pendidikan tetapi juga fasilitator. Mereka kemudian menyampaikan ke satuan pendidikan lain, jadi kita bisa jangkau lebih banyak sekolah,” kata Irwan.

Dia berharap semua satuan pendidikan, baik PAUD yang menjadi dampingan Tanoto Foundation maupun PAUD non dampingan Tanoto Foundation yang mendapat pelatihan penguatan PBD bisa memanfaatkan program tersebut sebaik mungkin. Sehingga tahun depan, setiap program atau kegiatan di satuan pendidikan benar-benar dilakukan sesuai perencanaan anggaran dan berdasarkan evaluasi yang sudah ada dalam Rapor Pendidikan.

“Kita ingin kualitas pendidikan di kabupaten/kota yang kita dampingi ini bisa lebih meningkat. Sehingga sasaran program, sasaran kegiatan, sasaran anggaran itu sesuai dengan evaluasi yang dilakukan dan berdasarkan data di lapangan,” tandasnya. (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya