Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BERHUBUNGAN intim dengan frekuensi yang lebih sering dapat menunda menopause pada perempuan. Hal itu terungkap dalam sebuah studi pada 2020yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science.
Seperti disiarkan Health, belum lama ini, perempuan yang melakukan hubungan intim setiap minggu memiliki kemungkinan 28% lebih kecil untuk mengalami menopause lebih cepat daripada perempuan yang melakukan hubungan seks kurang dari sekali dalam sebulan.
Menopause merupakan bagian normal dari bertambahnya usia. Hal itu secara khusus mendefinisikan sebagai titik waktu 12 bulan setelah seorang perempuan mengalami menstruasi terakhirnya.
Baca juga: Menopause tidak untuk Ditakuti Tapi Dihadapi
Namun, terkait alasan berhubungan intim lebih sering bisa menunda menopause, studi tidak mengeksplorasi hal itu.
Tetapi, menurut peneliti studi Megan Arnot, mungkin perempuan perimenopause tidak ingin berhubungan seks.
Jika seorang perempuan tidak berhubungan seks, dia tidak akan hamil sehingga tidak ada gunanya mempertahankan fungsi ovulasi.
Ovulasi juga membutuhkan banyak energi dari tubuh dan itu bisa menurunkan fungsi kekebalan tubuh. Jadi mungkin ada titik dalam hidup saat lebih baik berhenti berovulasi dan menginvestasikan energi di tempat lain apabila pasangan memutuskan tidak akan punya bayi.
Sementara itu, profesor klinis kebidanan dan ginekologi dan ilmu reproduksi di Yale University Medical School Mary Jane Minkin mengatakan perempuan yang terlambat memasuki menopause menyiratkan ada lebih banyak estrogen untuk menjaga kenyamanan vagina.
"Dan, sayangnya, saya melihat banyak perempuan pascamenopause tidak dapat berhubungan seks karena kekeringan dan nyeri vagina," kata Minkin.
Pakar OB-GYN di Winnie Palmer Hospital for Women and Babies di Orlando, Florida Christine Greves menambahkan melakukan hubungan seks yang relatif sering selama periode perimenopause dan menopause juga dapat membantu mengurangi rasa sakit seiring waktu karena dapat membantu menjaga elastisitas vagina.
Dia menyimpulkan berhubungan seks secara teratur tentu tidak ada salahnya. (Ant/OL-1)
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
HARI Kebaya Nasional diperingati setiap 24 Juli dan telah ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2023. Film #KitaBerkebaya
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Bagi perempuan, penurunan gairah seks setelah usia 50 tahun sangat berkaitan dengan fase menopause.
KESETARAAN gender menjadi kunci penting dalam perusahaan sebagai upaya menerapkan prinsip environmental, social, governance (ESG), khususnya pada pilar sosial.
Penghargaan ini dilakukan untuk pertama kalinya dan merupakan bentuk perhatian CFCD kepada perempuan dalam pembangunan.
Pada masa menopause tubuh membutuhkan protein, serat, kalsium, serta vitamin B, C, dan D yang berkualitas
Perubahan hormon saat menopause bisa memicu kenaikan berat badan dan risiko penyakit kronis. Simak panduan diet sehat menopause berikut.
Hot flashes adalah sensasi panas yang tiba-tiba muncul pada tubuh bagian atas, terutama pada wajah, leher, dan dada. Kondisi ini sering terjadi selama masa menopause.
Veozah merupakan pengobatan yang disetujui FDA untuk gejala vasomotor sedang hingga berat, istilah medis untuk sekelompok gejala menopause seperti berkeringat malam dan hot flashes.
Menopause adalah fase alami dalam kehidupan perempuan yang membawa perubahan fisik dan hormonal, termasuk peningkatan risiko osteoporosis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved