Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan bahwa proses pencarian dan evakuasi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, masih berlanjut hingga satu minggu ke depan.
Proses tersebut sesuai dengan acuan tanggap darurat yang tertera dalam Surat Keterangan (SK), yakni 14 hari. Jika proses penanganan bencana telah mendekati 14 hari, tim BNPB dan tim penanganan bencana segera menyampaikan terkait ada atau tidaknya penambahan waktu.
“Masih ada 11 korban lagi yang belum ditemukan. Kita baru saja menemukan tiga jenazah. Sebelumnya, ada 14 korban yang belum ditemukan. Jadi total korban meninggal ada 321 orang,” jelas Suharyanto dalam konferensi pers, Minggu (27/11).
Baca juga: PMI Suplai 136 Ribu Liter Air untuk 6 Ribu Pengungsi Gempa Cianjur
Adapun waktu penanganan evakuasi dan pengungsian korban tidak cukup dalam 1-2 minggu. Mengingat, banyaknya infrakstruktur yang rusak. Sehingga, dibutuhkan waktu lebih lama agar semua dapat tertangani dengan baik.
“Rumah yang rusak berat saja sampai 27 ribu. Belum yang rusak ringan dan sedang. Kalau dari BMKG sudah bisa meyakinkan ke pengungsi, baru kita coba komunikasikan. Masalahnya, para pengungsi masih pada takut dan trauma," imbuhnya.
Subkoordinator Sub-Substansi Fasilitasi Tanggap Darurat Kementerian Kesehatan Rakhmad Ramadhanjaya mengungkapkan banyak pengungsi yang menderita berbagai penyakit di posko pengungsian.
“Memang ada 5 jenis penyakit yang muncul. Pertama, tentu ISPA, karena cuaca yang panas hujan. Lalu, kedua gastritis, ketiga hipertensi, keempat diare dan kelilma diabetes,” papar Rakhmad.
Baca juga: Masyarakat DIY Diminta Waspadai Ancaman Bencana Hidrometeorologi hingga Maret 2023
Pengungsi yang menderita ISPA mencapai 600 orang. “Trennya mengalami penurunan. Tapi ini tetap menjadi perhatian. Sebelumnya, terdapat 744 kasus," sambungnya.
Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut hingga saat ini, korban gempa Cianjur sangat membutuhkan tenda kecil. Sebab, di sejumlah tenda komunal sudah muncul berbagai penyakit yang dikhawatirkan semakin menular.
"Sudah muncul penyakit ISPA, panas, hingga diare. Saya khawatir ini (penyakit) akan menyebar ke yang lain. Makanya kami berharap untuk warga yang rumahnya masih utuh, bisa kembali. Untuk yang rumahnya tidak utuh, kita siapkan tenda kecil," kata Suherman.(OL-11)
KANTOR Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo kembali membuka Posko Kesiapan Transportasi Laut sebagai antisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur.
Kebakaran hutan besar di Pulau Kreta, Yunani, dilaporkan tidak terkendali. Sebanyak 200 pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api.
Sebanyak 75 orang berhasil diselamatkan dari kebakaran di RS Hermina, Jatinegara, Rabu 92/7) pagi.
Israel memerintahkan warga Palestina di Gaza utara mengungsi ke selatan, menyusul peningkatan operasi miter di kawasan itu.
Pendaki asal Brasil, Juliana (27), yang terjatuh di Gunung Rinjani, ditemukan tim SAR gabungan sudah dalam keadaan meninggal dunia, pada Selasa (24/6).
Salah satu yang menjadi alasan dari beberapa WNI yang tidak mau dievakuasi, kata Lodewijk, adalah waktu perjalanan guna kebutuhan evakuasi yang cukup panjang yang harus dilalui.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
(BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jabodetabek selama 24 jam sejak 7 Juli 2025
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) pada 7-11 Juli 2025 untuk percepatan penanganan darurat banjir di area Jakarta Raya.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved