Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMBERIAN obat jenis sirop ataupun puyer harus disesuaikan dengan karakteristik anak. Pasalnya, setiap anak memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda, termasuk dalam mengonsumsi obat-obatan.
Dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, M Sc, Sp.A mengatakan itu. "Kita harus mengenal karakter anak. Enggak semua anak suka dikasih sirop. Ada juga yang enggak bisa dikasih puyer. Ada yang dikasih sirop malah muntah. Kita harus tahu anak kita cocoknya apa, setelah itu sampaikan ke dokternya," ujar dr Denta di Jakarta, Kamis (24/11).
Pemberian obat pada anak juga harus disesuaikan dengan keluhan atau gejala yang dialami. Menurut Denta, orangtua harus menghindari menerka takaran obat pada anak dan lebih baik dikonsultasikan kepada dokter atau apoteker.
"Jangan asal minum obat. Orangtua harus cermat memilih obat buat keluarganya, baik yang dijual bebas atau dari dokter," katanya.
Denta berpesan, untuk selalu membaca label, dosis dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan obat. Selain itu, selalu pantau reaksi obat yang diberikan kepada anak. Apabila dalam beberapa hari gejala tidak menurun segera datang ke fasilitas kesehatan.
"Selalu monitor reaksi obat pada anak. Jadi kalau habis minum obat, itu belum selesai harus dievaluasi lagi obatnya bekerja baik atau ada efek sampingnya. Kalau enggak sembuh-sembuh berarti harus ke fasilitas kesehatan dan berkonsultasi," ujar Denta. (Ant/OL-14)
Studi klinis yang diterbitkan dalam jurnal New England Journal of Medicine menemukan obat diabetes mampu melambatkan perkembangan masalah motorik terkait penyakit Parkinson.
Meskipun obat-obatan dapat menjadi solusi dalam pengelolaan kondisi tersebut, banyak orang mencari alternatif alami untuk mengontrol atau bahkan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Salah satu saran, masyarakat juga perlu mewaspadai jika memperoleh skincare yang bertekstur terlalu kental atau lengket.
Penelitian terbaru menunjukkan obat untuk mengatasi diabetes dan obesitas, dapat meningkatkan risiko kelumpuhan lambung (gastroparesis).
Obat antinyeri seperti ibuprofen dan allopurinol adalah obat yang sangat merusak ginjal.
Pengidap migrain jangan mengonsumsi obat selama lebih dari 15 hari dalam sebulan karena bisa menyebabkan medication-overuse headache(MOH) atau sakit kepala akibat dosis obat berlebihan.
Belum sempurnanya sistem daya tahan tubuh si kecil membuat mereka rentan mengalami batuk pilek. Berikut langkah-langkah yang dapat Bunda lakukan untuk meredakannya.
AKHIR-AKHIR ini kita menghadapi kejadian gangguan ginjal akut atau gagal ginjal akut pada anak dengan angka kematian yang tinggi.
Dinas Kesehatan DKI juga telah melakukan sosialisais terhadap fasilitas kesehatan swasta dan apotek terkait penarikan lima obat sirop yang dilarang BPOM.
Pemkot Jakarta Pusat telah rutin mengedukasi masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan dan cermat dalam memilih obat.
Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto mengatakan sejauh ini terdapat tiga produsen obat sirop yang diperiksa.
Pengawasan dilakukan terhadap fasilitas kesehatan baik RS, RSUD, hingga apotek. Ia meminta agar faskes yang terlanjur memiliki 69 obat tersebut harus mengarantina obat-obatan tersebut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved