Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Menteri LHK Alue Dohong, resmi menutup Paviliun Indonesia di konferensi PBB Perubahan Iklim atau COP-27 UNFCCC Sharm El Sheikh, Mesir, Kamis, (17/11) malam waktu setempat. Tahun ini, selama kurang lebih dua pekan, Paviliun Indonesia kembali memberikan showcase kebijakan dan aksi penanganan perubahan iklim.
"Paviliun Indonesia menunjukkan apa yang telah kita lakukan dalam negosiasi global dan menyajikan berbagai pembelajaran dari lapangan dan berbagai pemangku kepentingan," kata Wamen Alue.
Sesi Paviliun Indonesia tidak hanya dilakukan secara faktual, tetapi juga ditransmisikan secara virtual untuk menyebarkan informasi secara global.
Alue mengatakan selama gelaran Paviliun Indonesia, terjadi sharing informasi, pandangan, dan pemikiran yang konstruktif dan integratif tentang program pengendalian perubahan iklim oleh Pemerintah Indonesia dengan pihak lain, termasuk menjabarkannya dengan berbagai upaya kepada masyarakat nasional, regional, dan global.
Baca juga: Polisi Lakukan Pengejaran Pemilik CV Samudera Chemical
Baca juga: RS Kanker Dharmais Gelar Ground Breaking Woman and Child Cancer Care Building
"Kami telah menyuarakan aksi, strategi, dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional, sebagai wujud nyata dari bersama-sama memimpin aksi iklim untuk mencegah kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius," ujarnya.
Selain FoLU NET SINK 2030, Paviliun Indonesia juga membahas berbagai aspek, termasuk implementasi NDC menuju Net Zero Emission 2060, pembiayaan iklim untuk pembangunan berkelanjutan, peluang dan tantangan perubahan iklim dan ekosistem.
Selain itu, turut dibahas isu lain seperti pengelolaan kebakaran hutan, gender dalam perubahan iklim, memanfaatkan solusi berbasis alam, gerakan pemuda, lebih luas pengakuan pasar, pengelolaan mangrove yang terintegrasi dan berkelanjutan, meningkatkan sinergi dan strategi pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam, aksi iklim yang inklusif dan kolaboratif, pengelolaan lahan gambut berkelanjutan, dan pengelolaan sampah plastik.
"Berbagai topik yang sangat penting untuk aksi iklim telah kita diskusikan. Meski begitu, kami tidak ingin pembahasan isu-isu tersebut berhenti pada penutupan Paviliun Indonesia di COP27 UNFCCC," ungkapnya.
"Kita harus melanjutkan diskusi kita dan menerapkan apa yang kita tangani untuk melangkah maju mencapai emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% tanpa syarat, dan 43,20% bersyarat pada tahun 2030, sebagaimana tercantum dalam NDC Enhanced Indonesia," tambah Alue.
Dalam laporannya, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) KLHK, sekaligus Ketua Penyelenggara Paviliun Indonesia, Agus Justianto, menyampaikan Paviliun Indonesia telah menyelenggarakan total 66 sesi dengan 323 narasumber. Para narasumber terdiri dari 220 penutur laki-laki dan 103 penutur perempuan; serta 238 pembicara Indonesia dan 85 pembicara internasional.
Tahun ini, Paviliun Indonesia mencetak rekor baru. Paviliun Indonesia sebelumnya di COP26 Glasgow, hanya memiliki 51 sesi, tambahan 15 sesi di sini di Sharm El-Sheikh.
Hal ini dapat mengindikasikan bahwa para pemangku kepentingan mempresentasikan aksi iklim mereka yang lebih kuat, sejalan dengan tema Paviliun Indonesia tahun ini "Bersama untuk Aksi Iklim yang Lebih Kuat".
"Apalagi dilihat dari jumlah peserta, kami perkirakan Paviliun Indonesia telah dikunjungi lebih dari 3500 delegasi," ujarnya.
Paviliun Indonesia telah memberikan contoh terbaik dari Indonesia kepada dunia, mendorong semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam aksi iklim. (H-3)
Hingga 2030, Indonesia setidaknya membutuhkan dana sebesar Rp3.461,31 triliun untuk mencapai target pengurangan emisi CO2, dengan 29% bersumber dari upaya sendiri.
Indonesia menandatangani contribution agreement (CA) dengan Norwegia mengenai kontribus berbasis hasil untuk pengurangan emisi.
Airlangga menambahkan, sejalan dengan rencana transisi energi bersih, sektor industri perlu inovatif dalam akuisisi teknologi dan investasi.
Pemerintah tidak menambahkan anggaran pengendalian perubahan iklim baru dari APBN maupun APBD, melainkan membidik sektor swasta untuk memenuhinya.
PEMANASAN global diprediksi memburuk seperti dilaporkan dalam laporan United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu Emissions Gap Report 2022 dan Adaptation Gap Report 2022.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Sejumlah tungku Romawi yang terbuat dari bata lumpur dan tembok besar peninggalan zaman Akhir Mesir Kuno baru-baru ini ditemukan di Avenue of Sphinxes di Kota Luxor, Mesir.
Para arkeolog menemukan lebih dari 13 peti mati Mesir kuno yang tertumpuk satu di atas yang lain di sebuah sumur permakaman di nekropolis Saqqara.
Puluhan peti mati kuno tersebut ditemukan di dalam sumur yang baru ditemukan di situs suci di Saqqara, selatan ibu kota, Kairo.
Patung itu ialah salah satu dari beberapa temuan selama penggalian di lubang kuburan sedalam 11 meter.
Semua pemain siap diturunkan kecuali Ahmed Kouka dan penjaga gawang cadangan Mahmoud Abdel Rahim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved