Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
GAJI para ulama di masa kekhalifahan Abbasiyyah sangat fantastis, bahkan bila dinilai pada zaman sekarang. Ini karena dinasti kedua dalam sejarah kerajaan Islam setelah Ummayah itu sangat menghargai, menghormati, serta memuliakan ilmu dan ulama.
Berdiri pada 132 H, i masa kejayaannya peradaban Islam mengalami kemajuan, berkembang sangat pesat, dan menjadi sorotan dunia di kala itu, khususnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu penyebab peradaban Islam menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu ialah ilmu dan para ulama ditempatkan di posisi yang selayaknya. Ini dapat dilihat dari gaji yang diberikan negara saat itu.
Pemerintah dan para penguasa (saat itu) memberi dukungan penuh terhadap ilmu dan ulama, baik secara materil maupun imateril. Di masa puncak kejayaan kekhalifahan Abbasiyyah yang berlangsung lebih dari lima abad, gaji para pengajar dan ulama saat itu benar-benar sangat fantastis.
Dilansir dari tsaqofah.in.official di Instagram, gaji para pengajar di masa itu sama dengan gaji para mu'azin yakni 1.000 dinar per tahun. Ini berarti sekitar Rp3,9 miliar atau Rp325 juta/bulan.
Sedangkan para ulama yang sibuk dengan Al-Qur'an, mengajar ilmu Al-Qur'an, dan mengurusi para penuntut ilmu diberikan gaji sekitar 2.000 dinar. Ini sekitar Rp7,8 miliar atau Rp650 juta/bulan.
Sedangkan ulama dengan kemampuan khusus yang menekuni ilmu-ilmu Al-Qur'an, mengumpulkan riwayat hadis, dan ahli dalam fikih memperoleh gaji 4.000 dinar per tahun. Ini berarti sekitar Rp15,6 miliar atau Rp1,3 miliar/bulan.
Tidak berhenti sampai di situ. Selain gaji umum, tercatat ada beberapa ulama yang diberi gaji khusus oleh negara karena jasanya yang dianggap besar.
Sebagai contoh, di masa Khalifah Al Watsiq, ia memberi gaji seorang ulama yang bernama Al-Jari awalnya 100 dinar per bulan (sekitar Rp390 juta). Lalu ia menaikanya menjadi 500 dinar.
Di masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid lebih dahsyat lagi. Pernah diberlakukan aturan untuk kitab-kitab karya ulama. Bayarannya ditimbang berat kitab itu dengan emas.
Itulah di antara rahasia ilmu dan peradaban umat Islam berjaya di masa itu. Maklum, para guru dan ulama diposisikan sebagai pahlawan dengan tanda jasa sepenuhnya. (OL-14)
Kebijakan pajak penghasilan yang dinamis dari pemerintah Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia perangkat lunak penggajian.
Ronaldo memperoleh 215 juta dolar AS dari gaji, ditambah 45 juta dolar AS dari kontrak sponsor.
EKONOM dari The Reform Initiative, Wildan Syafitri, menyoroti ketimpangan gaji atau upah tenaga kerja asing (TKA) dan pekerja lokal di wilayah industri hilirisasi mineral.
Selepas pembacaan putusan itu, jaksa pun mengajukan banding ke pengadilan tinggi atas vonis yang diterima Harvey.
Rata-rata gaji satpam di Indonesia berkisar antara Rp3,1 juta hingga Rp4,8 juta per bulan, tergantung pada lokasi kerja, sertifikasi, pengalaman, dan jenis industri.
Sebagai pegawai negeri yang digaji oleh negara, gaji KOWAD disesuaikan dengan pangkat mereka. Ini besarannya.
MAJELIS Masyayikh mengingatkan pentingnya penerapan standar mutu tinggi dalam penyusunan jenjang lanjutan pendidikan tinggi pesantren.
IMAM An-Nawawi lahir pada pertengahan bulan Muharam tahun 631 H di kota Nawa. Menurut pendapat utama, ia meninggal dunia sementara umurnya tidak lebih dari 45 tahun.
Usulan pengalokasian dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus dikaji dan didasarkan pada pendapat para ulama. Itu harus dibahas hukumnya dari sisi agama.
Para ulama yang tergabung dalam Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI) meminta Presiden Prabowo Subianto menurunkan pajak.
MENTERI Agama, Nasaruddin Umar mengatakan bahwa di era post-truth atau era di mana kebohongan dapat menyamar menjadi kebenaran saat ini, menjadi ulama sangat tidak mudah.
Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih dikenal dengan Gus Miftah, lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981. Ia merupakan seorang ulama, dai, dan pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Jogja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved