Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SLOGAN Woman 20 (W-20) Recover Together, Equally harus menjadi seruan untuk terus bergerak dalam kebersamaan secara setara dalam proses pemulihan pascapandemi baik dalam skala lokal maupun global.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan hal itu pada kata sambutannya dalam W-20 Post-Summit Meeting bertema Recover Together, Equally di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11).
Forum W-20 merupakan Engagement Group G-20 yang membentuk jaringan pemberdayaan perempuan untuk mendorong pengadopsian komitmen G-20 dalam isu perempuan.
"Pemberdayaan bagi perempuan di seluruh dunia terus menghadapi hambatan besar terutama selama pandemi covid-19," ujar Lestari.
Per September 2022, data United Nations Department of Economic and Social Affairs (UN DESA) terkait progres pembangunan berkelanjutan mencatat, secara global terdapat 380 juta perempuan dan anak perempuan yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Sejumlah 101,3 miliar perempuan dan anak perempuan dalam usia produktif hidup tidak punya pilihan untuk menentukan yang terbaik terhadap hidupnya dan sebesar 54% perempuan hidup dalam situasi krisis serta tidak memiliki pendidikan yang memadai. Bahkan, sebanyak 49% perempuan di kota besar tidak aman keluar pada malam hari.
Kondisi semakin memprihatinkan pada akhir 2021, sebanyak 44 juta perempuan dan anak perempuan mengalami perang, konflik dan kekerasan terhadap hak-hak dasarnya.
Berdasarkan kenyataan tersebut, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, W-20 melalui KTT W-20 dengan tema 'En Route to Gender Equality for Gender Welfare' berkomitmen menjembatani kesenjangan disparitas gender.
Presidensi W-20 Indonesia, tegasnya, memperkuat isu prioritas dalam bentuk action plan yang memuat 3 isu utama, yaitu akuntabiltas untuk Implementasi G-20 lewat empower KPI (Key Performance Indicators), sebuah dashboard untuk mengukur efektivitas kepemimpinan perempuan di sektor swasta.
Baca juga: Hari Ayah Nasional 2022, Pentingnya Ayah Luangkan Waktu Bersama Anak
Selain itu, peningkatan keterampilan dan mendorong sektor swasta untuk turut membantu pembiayaan bagi UMKM sebagai perempuan penggerak pertumbuhan ekonomi dan membangun ketahanan digital dan ketrampilan digital bagi perempuan pelaku UMKM.
Perempuan, tegas Rerie, anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pascapandemi melalui usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM).
Sektor UMKM, ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, merupakan bisnis esensial yang dimiliki dan dijalankan oleh perempuan khususnya di Indonesia.
Saat ini, tambahnya, tercatat perempuan Indonesia mengelola sebesar 52% dari total 63,9 juta usaha mikro, 56% dari 193 ribu usaha kecil.
Perempuan Indonesia juga mengembangkan 34% dari 44 ribu usaha menengah.
Forum W20, tegas Rerie, mesti menjadi corong untuk terus menyuarakan ragam persoalan yang dihadapi perempuan termasuk memperhatikan ketidakadilan dan kemiskinan struktural yang dialami perempuan di pedesaan, mendukung pemenuhan hak-hak masyarakat lokal, menggalakkan gerakan pelestarian lingkungan dan mengembalikan setiap inisiatif membangun dunia berbasis kearifan lokal.
Pertemuan W-20, jelas Rerie, melahirkan komunike yang meminta agar pemimpin G-20 untuk berkomitmen menerapkan roadmap Brisbane target, menciptakan jaringan gender data G-20 dan W-20 outcome dashboard, serta mengembangkan dan meningkatkan strategi nasional berbasis nilai-nilai kesetaraan gender.
"Dibutuhkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, swasta dan masyarakat serta semua pihak untuk mewujudkan komitmen tersebut, " ujarnya.
Apa yang dilakukan sekarang, tegas Rerie, bukanlah akhir tetapi awal dari perjalanan panjang untuk mewujudkan tujuan ke 5 SDGs untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
Pada kesempatan itu, Rerie juga mengajak para hadirin sekali lagi menyaksikan video berjudul The Girl Effect, yang memaparkan sejumlah fakta penting berbagai masalah yang masih dihadapi perempuan di dunia. Melalui video yang diputar, Rerie menekankan pentingnya menyelamatkan anak perempuan hari ini untuk menyelamatkan generasi penerus di masa datang. (RO/OL-16)
JELANG penyelenggaraan Sidang Tahunan MPR dalam rangka peringatakan Hari Kemerdekaan RI, pimpinan MPR bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7).
WAKIL Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong inovasi serta capaian prestasi mahasiswa vokasi di Tanah Air.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
SETIAP anak bangsa harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan untuk menjawab tantangan di masa datang.
PELESTARIAN dan pemanfaatan situs purbakala harus terus dilakukan. Salah satunya untuk mendukung upaya mewujudkan ketersediaan sarana pendidikan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
KEBERPIHAKAN terhadap korban dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang kerap melibatkan perempuan harus dikedepankan.
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
PENINGKATAN literasi peserta didik di sejumlah sektor harus didukung konsistensi kebijakan dan political will semua pihak terkait.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
Lestari Moerdijat mendorong implementasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkarakter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved