Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Pelajar SMKN 3 Kota Bogor Miliki Beragam Keahlian, dari Rancang Busana hingga Bikin Sirup

Bayu Anggoro
11/11/2022 22:40
Pelajar SMKN 3 Kota Bogor Miliki Beragam Keahlian, dari Rancang Busana hingga Bikin Sirup
Guru dan pelajar SMKN 3 Bogor memamerkan produk karya mereka dalam bidang tata busana(DOK/SMKN 3 BOGOR)

PARA siswa dan siswi Jurusan Tata Busana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bogor, Jawa Barat, sudah pandai merancang busana.

Salah satu sekolah yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan
(Cadisdik) Wilayah II Jabar ini konsisten mencetak siswa dan siswi yang memiliki keahlian, termasuk soal merancang busana.

Bahkan, belum lama ini, para pelajar SMKN 3 Kota Bogor melakukan inovasi dengan membuat baju adat bergaya moderen. "Bahan-bahannya itu
macam-macam untuk membuat baju adat ini. Ada yang terbuat dari bulu
ayam. Bahkan pernah laku saat mengikuti kegiatan di Poultry Fahion Week
di kampus IPB beberapa waktu lalu," ujar Kepala SMKN 3 Bogor, Tatang
Komarudin, Jumat (11/11).

Tidak hanya baju adat, Tatang menyampaikan, anak didiknya yang mengikuti Program Keahlian Tata Busana juga mampu membuat pakaian jenis lainnya, dari mulai gaun dengan ornamen batik hingga baju muslim. Karya mereka juga telah ditampilkan dalam fashion show yang merupakan rangkaian dari Program, Penguatan, Profil, Pelajar dan Pancasila (5P) di SMKN 3 Kota Bogor, pada Selasa (25/10) lalu.

"Sejauh ini untuk penjualannya memang lebih banyak di internal sekolah.
Tapi ada juga dari masyarakat, karena kita juga coba memasarkan melalui
online di e-commerce atau platform untuk jualan," tambahnya.

Selain baju dewasa, para pelajar SMKN 3 Kota Bogor juga mahir membuat baju anak. Bahkan bukan hanya urusan busana, masyarakat pun bisa
menggunakan jasa rias pengantin di sekolah ini.

"Di jurusan tata busana, produknya memiliki keunggulan. Semua dirancang
oleh siswa, seperti pakaian anak-anak, dewasa, mukena dan lain
sebagainya," lanjut dia.  

Tatang menambahkan, SMKN 3 Kota Bogor mempunyai kompetensi di bidang pariwisata. Kemudian, kompetensi itu diturunkan dalam empat program keahlian.

"Untuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ini memang lebih ke pariwisata. Di sini ada 4 kompetensi pariwisata, yakni tata boga, tata busana, kecantikan, dan akomodasi perhotelan. Nah, empat program keahlian ini memiliki keunggulan masing-masing," katanya.

Artinya tidak hanya soal busana, melalui Program Tata Boga, para pelajar piawai membuat berbagai macan jenis makanan. Misalnya
saja kuliner khas Bogor seperti doclang dan toge goreng.

"Minumannya ada sirup calincing yang bahan dasarnya dari belimbing. Ini tidak ditemukan di daerah lain," tambah Tatang.


Sementara di Jurusan Perhotelan, lanjut dia, SMKN 3 Kota Bogor memiliki hotel bintang tiga dengan tempat yang representatif.

Melalui BLUD, hotel ini bisa disewakan ke masyarakat umum. Saat ini, hotel baru memiliki 6 kamar yang sudah siap digunakan. Sementara 8 kamar lainnya masih dipersiapkan berbagai alat penunjang.

"Kita sudah punya hotel yang representatif. Saat ini sudah ada 6 dari 14 kamar, 8 kamar sedang persiapan peralatannya. Tetapi yang 6 sudah siap dipasarkan atau disewakan," paparnya.

Bukan itu saja, SMKN 3 Kota Bogor juga saat ini sudah memiliki faslitas laundry. Mereka bisa menerima pelayanan laundry dari luar atau masyarakat yang ingin perlengkapan rumah tangganya di laundry di sini.

"Bahkan, guru-guru yang ada di sini sudah banyak menikmati jasa laundry yang semuanya dilakukan oleh siswa, dengan harga bersaing dan kualitasnya pun sama dengan laundry-laundry yang ada di luar sana," jelasnya.

Dari program kompetensi unggulan yang ada di sekolah itu, kata Tatang,
pendapatannya di kelola melalui status BLUD yang telah didapatkan SMKN 3 Kota Bogor pada 2021 lalu. Oleh karena itu, pihaknya bangga dan siap
menjalankan BLUD.

Dengan ditetapkan BLUD, lanjut Tatang, maka SMKN 3 Bogor dapat
melaksanakan peningkatkan mutu pendidikan melalui pembelajaran Teaching
Factory, kemudian dapat memaksimalisasi pemanfaatan fasilitas sarana
prasarana sekolah. Setelah itu, peningkatan pelayanan, serta memiliki
payung hukum dalam hal pengelolaan keuangan.


Cadisdik mendukung


Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jawa Barat Otin Martini, mengatakan, pihaknya siap memberikan dukungan
untuk setiap sekolah, khususnya di wilayah Kota Bogor dan Depok. Tak
terkecuali kepada SMKN 3 Kota Bogor.

"Tentunya kami support. Bahwa SMKN 3 Bogor ini unik, lucu, karena sekolah ini sangat lengkap jurusannya, kaitannya dengan bidang kewanitaan seperti tata boga, tata busana, kecantikan dan program lainnya," kata Otin.

Kemudian, lanjut dia, SMKN 3 Bogor saat ini sedang merencanakan tempat
workshop BLUD menghadap ke jalan raya supaya nanti bisa dikenal oleh
masyarakat. "BLUD ini komunitasnya tidak hanya intern tapi masyarakat
juga bisa hadir atau kolaborasi atau juga bisa berkaitannya dengan
ekonomi seperti wirausaha di sini. Produk-produk hasil karya siswa bisa dirasakan oleh masyarakat umum," ujarnya.

Dia juga berharap produk-produk dari hasil siswa jurusan tata boga bisa
dibeli dan di pesan oleh dinas-dinas maupun perusahaan yang ada di Kota
Bogor, misalnya untuk melengkapi sajian konsumsi di setiap
kegiatan-kegiatan rapat. Selain itu juga untuk kegiatan wisuda, perpisahan, pernikahan bisa ke SMKN 3 Bogor karena sekolah ini memiliki program tata busana, seperti rias kecantikan, bahkan untuk rias artis pun di sini tersedia semua.

"Kami sangat mengapresiasi, saya melihat langsung proses produk-produk
yang ada SMKN 3 Kota Bogor, dan semuanya sangat bagus dalam menjalankan
program pemerintah ini, termasuk 5 P yaitu, Program, Penguatan, Profil,
Pelajar dan Pancasila," ungkapnya.

Otin juga mengaku terpukau dan kagum dengan apa yang dimiliki SMKN 3
Bogor. Kekagumannya itu lantaran dirinya melihat langsung saat siswa
SMKN 3 Bogor memperagakan semua program unggulannya di sekolahnya
tersebut.

"Itu keren banget, saya menyaksikan langsung kompetensi yang dimiliki siswa dan sekolahnya ini begitu bagus. Saya pun menyampaikan terima kasih, karena ini dapat mengangkat cabang dinas pendidikan yang
ada di wilayah II Jawa Barat," pungkasnya.

 

Lokomotif ekonomi


Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset
produk yang berkaitannya dengan pariwisata pada SMK BLUD se-Jabar dapat
menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan
sekolah itu sendiri. Terlebih sektor pariwisata juga merupakan lokomotif ekonomi di Jabar.

Namun dengan hadirnya BLUD yang berkaitan dengan pariwisata, tidak
sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan
ekonomi. "Itu menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan
siswa ini menjadi wirausahawan-wirausahawan muda yang mandiri," ujarnya.

Dedi tak menampik ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran.

Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra
industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa. Pada proses pembelajaran, pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan
kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran
sarana dan prasarana.

"Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan
sarana dan prasarana yang terdahulu, sedangkan kondisi yang di luar
sekolah sudah berubah. Itu yang harus diperbarui," tambah dedi.

Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan ke depan dapat menciptakan
kemandirian bagi siswa. "Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di
pabrik atau industri lainnya, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang
peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Seharusnya lulusan
SMK BLUD mampu mencetak wirausahawan," tegasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya