Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KETUA Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan tiap tahap tumbuh kembang anak memiliki masalah masing-masing dan hal tersebut harus dipelajari oleh orangtua.
"Memang anak itu punya problem di masing-masing usia, dia ada proses bertubuh dan berkembang," ujar Piprim, dikutip Jumat (11/11).
Piprim mengatakan, usia 0-1 bulan, adalah waktu di mana bayi butuh beradaptasi dari peralihan antara perut ibu dan dunia tempatnya kini berada. Pada masa 0-6 bulan, bayi juga harus diberikan imunisasi dan ASI eksklusif.
Baca juga: Ikatan Dokter Anak Ajak Orangtua Jadikan Obat Jadi Pilihan Terakhir
"Pada masa ini, ibunya harus didukung oleh orangtua dan sekitarnya untuk tidak mengganggu dengan pemberian sufor (susu formula) dan lain-lain, ya boleh jika memang ada situasi tertentu tapi default seharusnya bayi itu ASI eksklusif," kata Piprim.
Lebih lanjut, Piprim menjelaskan memasuki usia 6 bulan, masalah yang akan dihadapi oleh orangtua adalah pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI.
Menurutnya, ada tipe anak yang selalu membuka mulutnya saat diberi makan, tetapi ada juga yang menolak.
Piprim menyarankan kepada para orangtua untuk mencari informasi apa saja nutrisi yang dibutuhkan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak dan mencegah terjadinya stunting.
"Saya kira ini butuh informasi-informasi, bagaimana memberi responsible feeding, misal anak belum lapar tapi udah dikasih makan. Anak udah kenyang disuruh habisin makanannya, makanya dia jadi diemut karena ini adalah bentuk perlawanannya," ujarnya.
Memasuki usia 1-3 tahun, permasalahan yang akan dihadapi oleh orangtua akan berbeda lagi.
Pada periode ini, orangtua diharapkan dapat memberikan banyak stimulasi untuk merangsang perkembangan kecerdasan serta emosi.
Menstimulasi anak untuk bisa berjalan atau berbicara mungkin akan terlihat sepele. Namun jika anak mengalami keterlambatan, maka akan memengaruhi perkembangan yang lain.
"Dari duduk, merangkak, berjalan, stimulasinya seperti apa, orangtua butuh diajari. Soal bicara, soal refleksnya, perkembangan kecerdasan, perkembangan emosinya, kalau tantrum harus gimana, nanti usia anak sekolah problem-nya beda lagi. Soal pertumbuhan ini perlu diajarkan," kata Piprim.
Meski demikian, hal yang tidak kalah penting untuk diajarkan kepada anak adalah mengenai budi pekerti, sopan santun, dan tata krama.
Menurut Piprim, memenuhi kebutuhan materi anak memang diperlukan, namun nilai-nilai akhlak juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak terlebih ketika memasuki usia dewasa.
"Budi pekerti dan akhlak itu sangat dibutuhkan, seperti tidak membentak orangtua, tidak mem-bully teman, itu perlu diajarkan. Jadi bukan hanya memberi materi pada anak tapi juga perlu memperhatikan aspek lain yang diperlukan anak," pungkas Piprim. (Ant/OL-1)
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Cacingan umum terjadi pada anak usia 5–10 tahun. Kenali gejala, cara mengobati, dan langkah pencegahan untuk melindungi anak dari infeksi cacing.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Tahap awal pembekalan akan difokuskan pada asesmen pertumbuhan anak untuk mendeteksi terjadinya gizi kurang, gizi buruk, dan obesitas yang dapat mengganggu perkembangan anak.
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved