Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
ADANYA anak yang diketahui mengalami gagal ginjal akut tapi tidak mengkonsumsi obat yang tercemar EG dan DEG harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulisnya meminta Kementrian Kesehatan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan para pakar untuk terus menganalisis penyebab yang menjadi pemicu gangguan gagal ginjal akut pada anak. Analisis ini diperlukan agar dapat diketahui faktor lain di luar obat yang mungkin jadi penyebab seperti infeksi, faktor lingkungan, maupun kebiasaan tertentu.
Baca juga: Baru 40% Formasi Guru PPPK 2022 yang Diajukan Pemerintah Daerah
"Saya meminta IDAI bersama tim ahli agar dalam melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dilakukan secara ketat pada setiap anak yang mengalami gangguan gagal ginjal akut, termasuk bagaimana lingkungan rumahnya, tempat bermain, atau lingkungan sekolahnya. Mengingat penyelidikan penting dilakukan secara komprehensif guna mengetahui segala potensi yang memungkinkan terjadinya gangguan gagal ginjal akut pada anak," ujarnya, Kamis (3/11).
Dalam kondisi ini komitmen pemerintah sangat penting untuk dapat segera menyampaikan hasil penelitian dan penyelidikannya kepada masyarakat agar dapat ditarik kesimpulan penyebab pasti gangguan ginjal akut pada anak.
Selain itu pemerintah juga patut menjadikan tingginya kasus gangguan gagal ginjal akut sebagai salah satu fokus utama pemerintah di samping pandemi COVID-19.
"Karena jumlahnya sudah banyak total kasus gagal ginjal akut sudah lebih dari 300 kasus di seluruh Indonesia"
Di sisi lain pemerintah juga haeus bersiap dengan penambahan harian kasus covid-19 di tanah air yang angkanya melesat beberapa waktu terakhir. Menurutnya langkah untuk mengklasifikasikan dampak yang ditimbulkan dari pasien COVID-19 yang ada saat ini diperlukan untuk diketahui efek vaksinasi COVID-19.
"Apakah efek vaksinask sebelumnya masih cukup kuat untuk menghadapi ancaman virus corona yang hingga saat ini masih terus berkembang dan bermutasi," imbuhnya.
Dengan kondisi tersebut semua pihak untuk tidak lengah dan mempersiapkan sejumlah rencana untuk menghadapi potensi penaikan kasus covid di Tanah Air. (OL-6)
Trubus menilai bahwa pemerintah lebih memperdulikan nilai ekonomis dan mengabaikan nilai humanis
Kuasa Hukum dari Korban kasus GGAPA, Reza Zia Ulhaq menilai nominal ganti rugi pada keluarga korban Gugatan Class Action Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA) masih jauh dari harapan.
Putusan gugatan gagal ginjal akut pada anak masih jauh dari harapan
Kasus gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah di RSHS jumlahnya mencapai 10-20 anak per bulan
PENGADILAN Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang lanjutan gugatan class action kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang terdampak pada anak-anak
Produsen farmasi disebut harus ikut bertanggung jawab atas kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved