Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
ISTILAH paradigma memang tidak sering kita dengar namun dipandang sebagai suatu hal penting karena kemampuannya membedah realitas empirik dan keluwesannya dalam menyikapi persoalan yang akan dipecahkan.
Secara umum, istilah ini cenderung merujuk pada dunia pola pikir ataupun teknis penyelesaian masalah yang dilakukan oleh orang-orang. Istilah yang satu ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan bernama Thomas Kuhn melalui buku ciptaannya, The Structure of Scientific Revolution.
Ketika pertama kali diperkenalkan, istilah ini tidak dijelaskan secara gamblang oleh Thomas Khun. Pada saat itu, paradigma hanya dijelaskan sebagai terminologi kunci yang digunakan dalam model perkembangan ilmu pengetahuan. Hingga beberapa saat kemudian, barulah istilah paradigma terdefinisi dengan jelas oleh Robert Friedrichs yang merupakan orang pertama yang mengungkapkan apa itu paradigma secara jelas.
Nah, untuk bisa memahami, berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
1. Definisi Paradigma
Paradigma adalah sebuah istilah yang sering kali digunakan dalam disiplin intelektual. Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas pada sebuah komunitas yang sama, khususnya dalam disiplin intelektual.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paradigma adalah model dalam teori ilmu pengetahuan. Tak hanya itu saja, dalam percakapan sehari-hari, istilah paradigma adalah berpikir. Sebab, paradigma merupakan model utama, pola, ataupun metode untuk meraih beberapa jenis tujuan.
Kata paradigma berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan serapan dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik).
Selain itu, paradigma juga bisa berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, terlebih dalam disiplin intelektual.
2. Contoh Paradigma
Mengacu pada pengertiannya yang sudah dijelaskan di atas, berikut ini beberapa contoh paradigma yang perlu dipahami, antara lain:
Di dalam paradigma ini, sebuah teori atau metode yang sudah ada digunakan lagi dalam penelitian beru tapi metode lama itu harus relevan supaya terjadi kesinambungan yang jelas.
Di dalam paradigma ini, sebuah konsep ataupun metode dilakukan secara bertahap seperti halnya berbagai jenis piramida, mulai dari piramida terbalik, berlapis, atau ganda.
Paradigma yang satu ini seringkali digunakan dalam studi para mahasiswa, baik itu di dalam tugas ataupun skripsi dengan metode kualitatif. Selain itu, paradigma tersebut digunakan untuk menemukan gambaran teori sosial teori induktif.
Paradigma yang satu ini adalah suatu metode ataupun konsep yang bisa menjelaskan mengenai fenomena ilmiah dimana wujudnya yaitu sebuah siklus.
Di dalam paradigma ini lebih fokus pada metode kualitatif untuk deduksi, sedangkan metode kuantitatif untuk induksi, yang mana tahapannya melalui pengumpulan data sampai pembuatan kesimpulan.
3. Arti Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Mengutip buku Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran PPKn SMA/SMK yang ditulis Mukiyat dkk (2016: 12), Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki arti segala aspek pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu, pembangunan nasional ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial, dan ketuhanan.
Sementara itu, melansir bpkad.banjarkab.go.id, Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi kerangka acuan setiap aspek pembangunan nasional di Indonesia. Ini merupakan konsekuensi pengakuan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara.
Pelaksanaan pembangunan tidak terlepas dari perubahan dan perkembangan kondisi ekologi administrasi publik, terutama yang terjadi di Indonesia saat ini sebagai tantangan yang perlu mendapatkan perhatian dan penyesuaian dalam penerapan strategi pembangunan. Dalam hubungan ini, tantangan yang dimaksudkan meliputi :
a. Penerapan Otonomi Daerah;
b. Globalisasi informasi;
c. Netralitas Pegawai Negeri;
d. Penerapan multi partai dalarn sistem politik;
e. Perdagangan bebas dan
f. Semangat reformasi dengan segala implikasinya.(OL-5)`
Untuk mewujudkan optimalisasi Bonus Demografi, Kemendukbangga/BKKBN sendiri memiliki 5 Quickwin,
Dengan diterapkannya prinsip-prinsip baru dalam hukum pidana, Indonesia berusaha menggantikan paradigma lama dengan KUHP Nasional.
Mindful parenting merupakan cara orangtua dalam pengasuhan yang mementingkan pada proses mengasuh dengan penuh kesadaran fokus pada situasi saat ini dan tidak menghakimi anak.
PKPPS harus menjawab tantangan bagaimana menyikapi perkembangan zaman dari sisi tata kelola yakni pembelajaran boleh salaf, tapi tata kelola harus dikuatkan secara modern.
IKATAN Ahli Perencanaan (IAP) Banten menyelenggarakan seminar dan diskusi dengan tema Paradigma Kota Masa Depan: Konsep Pembangunan Kota Sehat untuk Kota yang Berkelanjutan.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta seluruh pejabat untuk tidak hanya menjadikan Pancasila sebagai mantra dan slogan. Ketua Umum Partai Gerindra itu ingin pejabat mengaplikasikan
PENGETAHUAN dan pemahaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, perlu untuk terus ditingkatkan.
Pancasila, Jati diri bangsa Indonesia. Nilai luhur pemersatu, cerminan budaya, fondasi negara. Mengapa Pancasila identitas nasional? Temukan jawabannya!
Ke depan diplomasi Pancasila oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dapat difokuskan pada isu-isu yang bermuatan nilai kemanusiaan, gotong royong dan musyawarah.
Pancasila bukan hanya menjadi pedoman dalam berbangsa dan bernegara, tetapi juga sebagai panduan dalam bersikap dan berinteraksi dengan sesama.
Pancasila pertama kali dirumuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia pada masa persiapan kemerdekaan sebagai filosofi dasar yang akan mempersatukan bangsa Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved