Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar coaching clinic produk inovasi pada para pelaku usaha di Gedung ICC KST Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (27/10).
Hal itu bagian dari upaya menyebarluaskan informasi pemanfaatan Katalog Elektronik Sektoral Inovasi.
Sebelumnya, BRIN bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mengembangkan Katalog Elektronik Sektoral Inovasi, sebagai bagian dari sistem katalog elektronik dan pembelian secara elektronik (e-purchasing) yang dikelola oleh LKPP.
Saat membuka acara, Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN, R Hendrian menjelaskan,pengembangan katalog ini merupakan implementasi dari amanat UU No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya Pasal 38, dan Inpres No. 2 Tahun 2022 Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
“Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2022 tersebut mengamanatkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk meningkatkan hasil riset dalam pengembangan produk dalam negeri untuk menjadi produk substitusi impor. Dukungan tersebut dilakukan salah satunya melalui Katalog Elektronik Sektoral Inovasi,” kata Hendrian.
Lebih jauh dia menjelaskan, pengembangan Katalog Elektronik Sektoral Inovasi tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha dan proses komersialisasi produk inovasi hasil penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan iptek (litbangjirap iptek).
Katalog Elektronik Sektoral Inovasi ini juga merupakan elaborasi layanan Government to Government (G2G). Selain itu juga mendekatkan layanan Government to Business (G2B) sebagai salah satu langkah nyata komersialisasi hasil riset dan inovasi dalam mendukung percepatan pemulihan, transformasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia menyebut, BRIN bersama stakeholder terkait, melakukan penguatan kriteria tayang produk riset dan inovasi dari pelaku usaha sebagai bentuk dukungan terhadap substitusi impor dalam pengadaan pemerintah.
“BRIN mendukung substitusi impor dalam pengadaan pemerintah. Caranya memperkuat kriteria tayang produk riset dan inovasi dari pelaku usaha yang dilakukan bekerjasama dengan lembaga litbangjirap Iptek dari berbagai pihak. Ada lembaga pemerintah, swasta, masyarakat, perguruan tinggi, dan/atau in house research and development dalam negeri yang dilakukan oleh pelaku usaha itu sendiri,” ungkapnya.
Baca juga: BRIN Kenalkan NUTEC Plastics, Teknologi Nuklir untuk Pengendalian Pencemaran
Menurutnya, sejak 2020, Katalog Elektronik Sektoral Inovasi menjadi peluang etalase pasar produk inovasi. Pada laman e-katalog.lkpp.go.id, telah tayang lebih dari 30 produk inovasi pada Katalog Elektronik Sektoral Inovasi.
Produk inovasi tersebut di antaranya telah dilakukan pembelian/pengadaan secara elektronik (e-purchasing) yang dimanfaatkan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Pada 2022 ini, dengan adanya Keputusan Kepala LKPP Nomor 122 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Katalog Elektronik dalam upaya percepatan penggunaan produk dalam negeri, telah dilakukan pemangkasan proses bisnis pencantuman produk inovasi sehingga dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Di kesempatan yang sama, Koordinator Katalisasi/Percepatan Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi BRIN, Muhamad Amin mengatakan, dalam Katalog Elektronik Sektoral Inovasi telah dilakukan pemangkasan proses bisnis pencantuman katalog elektronik yang selanjutnya disinergikan dengan proses bisnis Katalog Elektronik Sektoral Inovasi.
“Produk Inovasi yang akan tayang tersebut nantinya akan diverifikasi untuk memastikan telah memiliki sertifikasi, standardisasi dan atau penilaian kesesuaian dari lembaga/kementerian terkait. Kemudian rekam jejak litbangjirap iptek dan pembagian royalty, TKDN danatau persyaratan lain sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional No. 7/HK/KPT/2022 tentang Panduan Pendaftaran dan Verifikasi Produk Inovasi dalam Katalog Elektronik Sektoral Produk lnovasi,” jelas Amin. (A-2)
Sejak 2011, ia sudah mempercayai GB Sanitaryware sebagai penunjang sanitary rumahnya.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Brand asli Indonesia ini menawarkan lebih dari 2000 produk yang terbagi dalam 10 sub-brand dari berbagai kategori dengan harga yang terjangkau.
Teknologi perawatan kulit di Korsel terus berkembang. Inovasi terbarunya antara lain berupa eksosom untuk antiaging dan filler CaHA untuk mengatasi kerutan kulit.
Menciptakan keunggulan khas dan menjaga kualitas secara detail wajib dilakukan agar usaha fesyen premium dapat terus berkembang.
Logo yang didesain ulang ini merupakan dedikasi Felancy untuk selalu berinovasi memenuhi kebutuhan pakaian dalam perempuan Asia termasuk Indonesia.
Program Indonesia Mencari Founders (IMF) tahun ini menyasar perempuan dan pasangan pelaku usaha untuk mendapatkan coaching pengembangan usaha.
Mereka adalah Founder&Komisaris Utama Paragon Technology and Innovation Nurhayati Subakat, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Founder&CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya mengubah pola pikir pelaku usaha mikro dari sekadar survival atau bertahan hidup menjadi bermental kuat
Pada grand opening itu, Roti Keset Condet Kemang juga menyiapkan promo buy 1 get 1 dan grand prize menarik.
Bandung menjadi kota dengan magnet tersendiri dalam hal kuliner, tidak terkecuali kedai kopi.
SEBANYAK 35 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) katering di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi korban penipuan program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved