Sabtu 22 Oktober 2022, 13:31 WIB

Bintang Puspayoga: Anak-anak Perlu Dibekali Pengetahuan tentang UU TPKS

Mediaindonesia.com | Humaniora
Bintang Puspayoga: Anak-anak Perlu Dibekali Pengetahuan tentang UU TPKS

Thinkstock
Ilustrasi

 

Kekerasan seksual terhadap anak seperti fenomena gunung es. Banyak kasus yang tak terungkap dan tak terlaporkan. Oleh karena itu, anak-anak perlu dibekali dengan dengan pengetahuan tentang Undang Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), agar berani menjadi pelapor sekaligus pelopor bagi lingkungan dan rekan sebayanya dalam pencegahan kekerasan seksual.

Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga saat berdialog dengan para peserta kampanye Sehari Jadi Menteri PPPA, dalam kegiatan Kelas Inspiratif yang diadakan oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Kementerian PPPA secara daring, Jumat (21/10).

Kelas Inspiratif ini merupakan bagian dari rangkaian kampanye SJMPPPA yang diselenggarakan Plan Indonesia dan Kementerian PPPA mulai Juli 2022 dan puncaknya pada November 2022 mendatang.

Bintang menyampaikan, kekerasan seksual merupakan isu yang saat ini sangat penting. Banyak kasus yang muncul dan menjadi viral. Namun, sesungguhnya banyak kasus yang tak terungkap karena tak terlaporkan.
“Di sinilah pengetahuan perangkat hukum tentang kekerasan seksual sangat penting dipelajari dan diketahui. Kita saat ini ada UUTPKS. UU ini penting bagi kalian untuk melakukan sosialisasi ke lingkungan dan rekan sebaya. Menjadi pelapor sekaligus pelopor,” papar Bintang.

Dalam kesempatan tersebut, Bintang juga berpesan agar anak-anak Indonesia terus belajar, bersemangat, memperkuat potensi diri, dan bermanfaat untuk sesama. Kegiatan SJMPPPA yang diselenggarakan Kementerian PPPA bersama Plan Indonesia, lanjut dia, merupakan
salah satu wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan potensi dirinya tersebut, sekaligus berpartisipasi dalam pembangunan, melalui pencegahan kekerasan seksual.

“Oleh karena itu, saya mengapresiasi Plan Indonesia yang telah berkolaborasi dengan kami dalam SJMPPPA ini. Kolaborasi ini sangat penting untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Maju 2045. Kami percaya, perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti menyampaikan terima kasihnya kepada anak-anak peserta SJMPPPA, yang turut membantu mengedukasi masyarakat dan lingkungan mereka dalam mencegah kekerasan seksual terhadap anak, melalui upaya-upaya kreatif yang mereka lakukan. Dia berharap upaya edukasi ini tak hanya berhenti sampai di kegiatan SJMPPPA ini saja.

Jangan takut melapor
Dalam kesempatan itu, Dini juga mengatakan, anak-anak Indonesia tidak perlu takut ketika ingin menjadi pelapor kasus kekerasan seksual. Banyak pihak yang akan membantu. “Pertama-tama, kita harus betul-betul di pihak penyintas dengan cara mendengarkan mereka. Setelah itu kita harus menjaga kerahasiaannya agar tidak tersebar luas sehingga penyintas tidak malu. Jadi, lebih baik dilaporkan kepada pihak berwenang. Kementerian PPPA membuka laporan hotline untuk laporan kekerasan seksual. Demikian pula banyak LSM yang bisa memberikan bantuan dan dukungan untuk pelaporan,” kata Dini saat menjawab pertanyaan salah satu peserta Kelas Inspiratif.

Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar SH, M.Si, mengatakan, ada 11.952 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi sepanjang 2021, dengan kekerasan seksual sebanyak 7.004 kasus. Data ini menunjukkan bahwa 58,6 persen kasus kekerasan terhadap anak adalah kasus kekerasan seksual.

“Saat ini Menteri PPPA sedang mengusahakan agar kekerasan seksual ini menurun. Oleh karena itu, bantuan pelapor dari masyarakat akan sangat membantu untuk mendukung upaya tersebut, terlebih anak-anak muda,” kata Nahar.

Direktur Influencing Plan Indonesia, Nazla Mariza, mengatakan, kampanye Sehari Menjadi Menteri Pemimpin sudah dilaksanakan Plan International sejak 7 tahun lalu di 75 negara.

Tahun ini, Plan Indonesia kembali menyelenggarakannya bersama Kementerian PPPA, yang ditujukan untuk membangun gerakan bersama dalam penghapusan kekerasan seksual terhadap anak Indonesia.

Ada 106 anak perempuan dan laki-laki yang berhasil menjadi semifinalis individu dalam SJMPPPA ini, di samping 40 kelompok terpilih. Mereka ikut serta dalam Kelas Kepemimpinan pada 4-6 Oktober 2022 dan Kelas Inspiratif 21 Oktober 2022 ini. Tahapan selanjutnya, yaitu seleksi akhir untuk memilih 10 kelompok, dan dua anak yang nanti akan sehari menjadi Menteri PPPA pada 16 November di Jakarta. Pada Hari Anak Internasional di Tomohon 19-20 November 2022, mereka akan ikut bersama Menteri PPPA. (RO/OL-12)

 

Baca Juga

Antara

Putu Rudana: RUU Permuseuman harus Sejalan dengan Trisakti Bung Karno

👤Mediaindonesia.com 🕔Senin 05 Juni 2023, 22:30 WIB
Menurut Putu, museum memiliki kesempatan untuk menjaga dan menguatkan kepribadian di bidang kebudayaan, karena koleksinya memiliki...
Ist

7.890 Guru Resmi Jadi Guru Penggerak

👤Syarief Oebaidillah 🕔Senin 05 Juni 2023, 21:35 WIB
PENDIDIKAN Guru Penggerak (PGP) angkatan keenam yang diselenggarakan sejak 24 Agustus 2022 sampai 13 Mei 2023 telah meluluskan 7.890 Guru...
Ist

Veska Bangga Tampilkan Beskap Jawa saat Parade Indonesia di New York

👤Media Indonesia 🕔Senin 05 Juni 2023, 21:34 WIB
Model Amir Raffi Jones mengenakan pakaian beskap Jawa tetapi dalam rancangan elegan, berbeda dan membangun simbol-simbol kebebasan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya