Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bio Farma Jalin Kerja Sama Strategis Bidang Kesehatan dengan Tiga Lembaga

Bayu Anggoro
20/10/2022 17:45
Bio Farma Jalin Kerja Sama Strategis Bidang Kesehatan dengan Tiga Lembaga
Bio Farma melaksanakan kerja sama dengan tiga lembaga strategis di bidang kesehatan(DOK/BIO FARMA)


BIO Farma menandatangani kesepakatan kerja sama dengan empat perusahaan healthcare tingkat global. Kegiatan itu digelar di sela-sela kegiatan G20 State-owned-Enterprise (SoE) International Conference & Expo 2022 di Nusa Dua Bali, 17-18 Oktober.

Kerja sama dilakukan dengan Suzhou Ronnsi Pharma Co., Ltd (Ronsi), terkait kerja sama pengembangan Supply Agreement Active
Pharmaceutical Ingredients (API) untuk produk Enoxaparin dari Ronsi. Bio Farma akan memformulasi produk dan ditargetkan dijual untuk pasar
ekspor.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir
dengan President Director Ronsi Yiming Yao.

Kerja sama kedua dilaksanakan dengan ConnectedLife Health Singapore, berupa kerja sama komersialisasi layanan preventif care di Indonesia. Perjanjian ditandatangani oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Baryir dengan CEO ConnectedLife Health Singapore Daryl Arnold.

Sementara MoU ketiga dilaksanakan antara Bio Farma dan Asuransi Jiwa
InHealth Indonesia, yang dilakukan oleh Direktur Transformasi dan
Digital Bio Farma Soleh Ayubi dan Direktur Pemasaran Bugy Riagandhy.

MoU ini berkaitan dengan pengembangan layanan preventive care system untuk memonitor kesehatan dan aktivitas fisik peserta Mandiri Inhealth
menggunakan layanan Medwell dan layanan Homecare yang akan terhubung
dengan seluruh platform kesehatan digital milik Bio Farma.

Selain itu, PT Kimia Farma Tbk sebagai member Holding BUMN Farmasi, Tbk
juga meneken MoU dengan Pantai Premier Pathology Sdn Bhd untuk kerja sama pendampingan dan dukungan pengetahuan teknis pengembangan layanan laboratorium. Dengan terlaksananya kerja sama ini, Kimia Farma dapat semakin meningkatkan kualitas dan layanan laboratoriumnya.


Vaksin Indovac

 

Keseluruhan penandatanganan ini, disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I
Pahala Nugraha Mansury.

Pahala mengatakan Indonesia telah belajar dari pandemi covid-19. "Bagaimana kita bisa menghindari jika ada pandemi berikutnya, untuk bisa memperkuat infrastruktur kesehatan. Indonesia saat ini masih memiliki cukup besar ketergantungan pada negara lain," ungkapnya.

Dia menambahkan untuk bisa memastikan masyarakat Indonesia memperoleh pelayanan kesehatan seperti obat dan vaksin, untuk penanggulangan pandemi. "Salah satu upayanya dilakukan oleh Bio Farma dengan melakukan kerja sama guna memperkuat infrastruktur kesehatan Indonesia."

Vaksin IndoVac untuk covid-19 buatan Bio Farma, lanjut dia, Kamis (20/10), merupakan salah satu contoh dari pengembangan kemampuan dalam
industri kesehatan berkolaborasi dengan pihak luar Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir
meneruskan, secara kapasitas produksi, Bio Farma memiliki kapasitas yang cukup besar, sehingga untuk tahap awal, mampu untuk memproduksi Indovac sebanyak 20 juta dosis yang akan digunakan untuk program booster pemerintah, dan akan meningkat hingga 40 juta dosis.

"Secara total kapasitas produksi vaksin IndoVac ke depan, kami
bisa menyiapkan 120 juta dosis yang akan disesuaikan dengan permintaan.
Sesuai dengan arahan Kementerian BUMN, bahwa vaksin IndoVac ini, tidak
hanya akan digunakan di Indonesia saja, karena kini saatnya Indonesia
untuk membantu penanganan pandemi di dunia, mengingat masih terdapat
kesenjangan supply vaksin covid-19 di dunia," ungkap Honesti.

Sebagai tambahan, pada akhir September 2022 yang lalu, Bio Farma baru
saja menandatangani kerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris ProFactor Pharma untuk produk blood product Recombinant Factor VIII. Ke depan, diharapkan Bio Farma dapat menguasai teknologi untuk penanganan haemophilia atau pembekuan darah.

"Ini merupakan salah satu upaya Bio Farma dalam bidang penanganan penyakit tidak menular, namun cukup membahayakan. Perlu keseriusan untuk penanganannya," tandas Honesti. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya