Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis kedokteran olahraga Antonius Andi Kurniawan menyarankan kaum lanjut usia untuk berolahraga rutin demi kualitas hidup lebih baik dan hati yang lebih bahagia karena berolaharaga akan meningkatkan hormon endorfin.
"Selama berolahraga, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood, dan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks," kata dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dalam siaran resmi, dikutip Rabu (12/10).
Hormon endorfin dapat mengurangi rasa sakit dan memberikan energi positif, yang berujung pada hati lebih bahagia.
Baca juga: Antisipasi Stroke pada Lansia, Begini Cara Pencegahannya
Pada dasarnya, olahraga rutin dan aktivitas fisik ada baiknya tidak ditinggalkan meski usia sudah lanjut.
Andi mengatakan kurang bergerak atau jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada orang yang berusia lanjut, misalnya nyeri sendi dan otot, tekanan darah tinggi, pikun atau demensia, hingga diabetes.
Dia menjelaskan manfaat olahraga rutin untuk lansia terhadap kesehatan tubuh, yakni memperkuat otot dan sendi, melancarkan peredaran darah, membantu mengendalikan penyakit komorbid yang sudah diderita, seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, hiperlipidemia, hipertensi.
Manfaat lainnya adalah memperlambat keparahan sindrom geriatri, menjaga kesehatan dan fungsi otak sekaligus menurunkan risiko gangguan pada otak, seperti demensia, mengurangi stres dan risiko gangguan mental, seperti depresi serta membantu mencegah obesitas.
Mengenai durasi, olahraga pada lansia tetap disarankan 150 menit setiap pekan atau minimal setengah jam setiap hari.
Namun, tetap ada hal yang harus diperhatikan karena kondisi tubuh lansia sudah berbeda dibandingkan saat muda.
Menurut Andi, lansia sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk olahraga. Lakukan olahraga yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
"Para lansia yang sudah lama tidak berolahraga sebaiknya memulai olahraga perlahan dengan latihan yang ringan dan konstan," katanya.
Pemanasan juga tidak kalah penting. Andi menegaskan selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga.
Meskipun sederhana, kedua hal ini dapat membantu menyiapkan tubuh untuk berolahraga dan beristirahat, serta mengurangi risiko terjadinya cedera ketika berolahraga.
"Lakukan olahraga ketika tubuh benar-benar bugar," imbuh dia.
Merasa cepat lelah adalah hal wajar, jadi para lansia diminta untuk tidak memaksakan diri.
Lebih baik lakukan olahraga secara perlahan dengan kesadaran penuh akan kemampuan diri sendiri dan berhentilah ketika sudah merasa lelah.
Melatih keseimbangan juga penting, sebab latihan keseimbangan sangat berguna untuk mencegah jatuh yang dapat berujung pada cedera.
"Belajarlah teknik yang benar dalam melakukan olahraga agar tidak terjadi cedera olahraga," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Ini merupakan sebuah program sosial kolaboratif untuk mendukung kesehatan mental dan fisik lansia pascapensiun.
Kehidupan seksual setelah usia 50 tahun tetap bisa sehat dan memuaskan. Simak tips menjaga keintiman berikut.
RATUSAN lansia Sekolah Lansia Berdaya (Sidaya) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengikuti prosesi wisuda di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai. Jumat (18/7).
Memasuki usia 50 tahun, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan. Simak daftar 10 jenis makanan yang perlu dihindari.
Seorang wanita lanjut usia (lansia) ditemukan meninggal dunia dalam kebakaran rumah susun (rusun) di Jalan Delima Raya, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
SEBUAH studi oleh peneliti Italia yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family mengkaji hubungan antara kesehatan dan tingkat perceraian pada lansia.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kurang olahraga bukan cuma bikin badan lemas, tapi juga memicu penyakit serius, gangguan psikologis, dan penurunan kualitas hidup. Cukup olahraga ringan 30 menit per hari
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kesiapan menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025.
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Asisten profesor peneliti di Universitas Politeknik Hong Kong, menyebut jika kita memilih berolahraga di pagi hari, sebelum makan, berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved