SAMBIL memangku dan mengelus kepala ayam jantan peliharaannya, keceriaan terpancar di wajah Anugerah, 10. Dulunya, anak desa di Jawa Tengah ini tidak begini. Anugerah kini lebih percaya diri, punya temen dan yang terpenting, sudah berani bersekolah.
Sebelum bibir sumbingnya dioperasi, Anugerah kurang percaya diri. Menurut ibunya, Anugerah sering diledekin teman-temannya saat bermain. ''Kalau diledekin, Anugerah langsung pulang,'' kata sang ibu pada video testimoni yang diputar saat berlangsungnya talkshow memperingati Hari Senyum Sedunia bertajuk 'A Smile Can Change the World' di RS Panti Wilasa Citarum, Semarang, Jumat (7/10/2022). ''Saya kaget. Padahal saudaranya tidak ada yang seperti dia.''
Hingga usia ke-10, Anugerah belum masuk sekolah. Alasannya karena takut di-bully dan merasa jelek. ''Pengennya masuk sekolah tapi enggak mau. Malu. Sehari-hari, cuma di rumah saja. Teman Anugerah bibirnya bagus semua. Aku jelek,'' kata Anugerah.
Saat mengetahui ada operasi bibir sumbing gratis di RS Panti Wilasa Citarum, Semarang, sang ibu sangat senang. Dia tidak menyangka bakal ada operasi gratis begini. "Saat mendengar ada bantuan untuk operasi bibir sumbing. Saya senang," kata ibu Anugerah sambil berurai air mata. Senang banget. Ada orang baik hati yang mau bantu anak saya. Saya bersyukur sekali. Saya sampe terharu,'' ujar ibu Anugerah.
''Saya juga bersyukur dan berterimakasih pada Smile Train,'' timpal sang ayah.
Operasi bibir sumbing ini diinisiasi Smile Train dengan menggandeng para donatur, salah satunya SidoMuncul.
Ibu Anugerah menyadari bahwa anaknya harus dioperasi. Namun apa daya, penghasilan sang suami yang jualan asongan belum mencukupi untuk mengantarkan Anugerah ke atas meja operasi. ''Saya tidak bisa membiayai. Mau dioperasi. Saya pengen ada bantuan juga.
Sebagai pedagang asongan, ayah dari Anugerah hanya memperoleh penghasilan maksimal Rp80 ribu sehari. ''Itu kalau lagi bagus. Bisa dapat Rp80 ribu. Kalau enggak, ya nombok,'' imbuhnya.
Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat menonton video testimoni salah satu anak yang telah dioperasi dengan biaya bantuan Sido Muncul.
Tambahan dari dana belanja iklan
Anugerah adalah satu dari 212 orang yang telah menjalani operasi bibir sumbing yang dibantu oleh produsen jamu PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul TBK (dibaca: SidoMuncul). Bantuan operasi sumbing bibir gratis telah dilakukan sejak 2018. Operasinya digelar di berbagai wilayah di Indonesia. Di antaranya di RS ST Carolus Borromeus, Kupang Nusa Tenggara Timur sebanyak dua kali; RSUD Dolok Sanggul Sumatera Utara; RS Sari Asih Serang Banten; RSUD Surodadi Tegal; RSI Wonosobo Jawa Tengah; RS Selaras Tangerang; dan RS Hermina Galaxy Bekasi.
Tambahan 50 orang lagi bakal dioperasi bulan ini. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat telah menyerahkan total bantuan biaya sebesar Rp350 juta kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati disaksikan Direktur RS Panti Wilasa Citarum Dr. Yohanes Mada. Total dana ini akan digunakan untuk mengoperasi 50 orang berbibir sumbing dengan rincian Rp7 juta per orang.
Irwan mengatakan bantuan ini diberikan karena dia tersentuh pada penderi`taan anak-anak yang keluarganya tidak mampu membiaya operasi bibir sumbing. ''Alasannya karena anak-anak itu. Keluarganya tidak mampu. Kami (SidoMuncul) punya dana. Maka kami melakukannya karena ingin ikut berpartisipasi,'' kata Irwan saat talkshow yang dihadiri Irwan secara daring dari Kantor SidoMuncul di Jalan Cipete Raya No. 81, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
Tahun depan, Irwan sudah berencana menambah kapasitas jumlah orang yang akan mendapat operasi bibir sumbing. Tahun ini dananya dari CSR. ''Mudah-mudahan tahun depan bisa tambah 2.000 lagi. Jadi tahun depan ditargetkan 4.000 orang dioperasi. Karena menggunakan dana tambahan dari iklan KukuBima,'' jelas Irwan. (OL-10)