Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kemendikbud-Ristek Sebut Kekosongan Guru Capai 679 Ribu

Faustinus Nua
06/10/2022 16:15
Kemendikbud-Ristek Sebut Kekosongan Guru Capai 679 Ribu
Ilustrasi guru sedang mengajar(ANTARA FOTO/Arif F)

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) melaporkan ada kekosongan guru hingga 679.279 orang. Hal itu disebabkan adanya guru ASN dan non-ASN yang tidak memenuhi beban kerja, sementara kebutuhan guru tahun 2022/2023 mencapai 2,4 juta.

"Ada kekosongan guru karena banyak yang harus diredistribusi. Nah kosongan itu jumlahnya 679.279 lebih," ujar Dirjen GTK Nunuk Suryani dalam acara Sapa GTK secara virtual, Kamis (6/10).

Tercatat, dari 1,3 juta guru ASN, yang memenuhi beban kerja sekitar 1,2 juta. Untuk guru non-ASN dengan jumlah 724 ribu guru, hanya 490 ribu yang memenuhi beban kerja. Artinya, di beberapa sekolah terjadi penumpukan atau kelebihan guru, sedangkan di sekolah lain justru alami kekosongan guru.

Menurut Nunuk, 679.279 kekosongan tersebut harusnya diisi oleh 84.351 kelebihan guru ASN, 233.540 guru honorer, 70.033 DPK, 39.393 guru swasta lulus passing grade dan 251.962 PPG PraJabatan.

Lantas, banyak mata pelajaran yang mengalami kekosongan guru. Berikut 10 mapel yang paling terdampak dari kekosongan guru.

Dari 679.279 kekosongan guru, sebanyak 29% merupakan guru kelas, selanjutnya ada Penjasorkes 15%, TIK 14%, Bimbingan Konseling 9%, Agama Kristen 7%, Seni Budaya 5%, Agama Katolik 5%, PPKN 2%, Bahasa Indonesia 2% dan Sejarah 2%.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya