Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Mahasiswa I3L dan iSB Raih Prestasi Di Ajang Global Impact Challenge

Widhoroso
04/10/2022 18:56
Mahasiswa I3L dan iSB Raih Prestasi Di Ajang Global Impact Challenge
Ilustrasi(HO)

PRESTASI internasional kembali ditorekan mahasiswa I3L dan I3L School of Business (iSB). Kali ini prestasi didapat di ajang Global Impact Challenge (GIC) yangh diselenggarakan University of Canterbury, Selandia Baru, 19-30 September 2022 lalu.

Ajang ini digelar untuk mencari solusi sektor pariwisata di Christchurch, Selandia Baru, yang terdampak pandemi Covid-19. Melalui GIC, peserta diajak dan memberikan solusi yang inovatif.

Azalia Imani selaku Humas dari i3L dan i3L School of Business menanggapi bahwa kegiatan ini merupakan tantangan unik, yang memungkinkan mahasiswa i3L dan ISB memecahkan masalah terbesar yang dihadapi Sektor Pariwisata di Canterbury. Azalia menjelaskan mahasiswa i3L dan iSB menyabet juara 1 dan 2 dalam kompetisi ini.

"Tantangan berjalan selama dua minggu dengan waktu yang fleksibel agar sesuai dengan jadwal mahasiwa dan tidak mengganggu pembelajaran mahasiwa. Mereka mendapatkan pembinaan dari staf UCE dan pendampingan dari pakar industri. Ini adalah kesempatan sempurna untuk bertemud engan beberapa orang baru, mengasah keterampilan mahasiswa iSB dan i3L, dan membangun Portfolio," tutur Azalia dalam keterangannya, Selasa (4/10).

Azalia menambahkan generasi muda sekarang ini, khususnya murid dari i3L dan iSB memiliki keunggulan tersendiri dibanding generasi sebelumnya. "Mahasiswa kami saat ini, memiliki kemerdekaan untuk mengembangkan inovasi mereka dan tidak dibatasi secara ruang fisik, merupakan satu kebanggaan bagi kami melihat mahasiswa dapat memenangkan kompetisi ini, sehingga dapat menjadi kekuatan pendorong yang besar untuk generasi selanjutnya dalam mewujudkan prestasi mereka," jelasnya.

Yash Rama Saputra, salah satu pemenang yang merupakan mahasiswa jurusan Business Entrepreneurship-iSB, mengatakan alasannya mengikuti kompetisi ini tidak hanya sekedar mendapatkan gelar. Dengan mengikuti kompetisi seperti ini, Yash Rama menyatakan dapat memperbarui wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan.

"Selain mengikuti lomba kami ingin mempelajari teknik baru yang nantinya dapat digunakan di lomba lain juga. Terlebih lagi, cakupan materi untuk kompetisi ini cukup luas, jadi tidakj arang kami belajar saat kompetisi sedang berlangsung," jelasanya.

Yash menambahkan gagasan mereka yang dibawa dalam kompetisi ini adalah teknologi sebagai konsentrasi utama dalam pengembangan sektor wisata di Canterbury untuk mendorong terjadinya pembuatan aplikasi bernama T-Active (Tiaki Active). T-Active, menurut Yash, memiliki tugas sebagai teknologi interaktif sebagai aplikasi navigasi dalam memandu wisatawan dengan cara yang menghibur. "Keberadaan T-Active sendiri ditujukan untuk melakukan percepatan digitalisasi pada sektor wisata di Christchurch. (RO/OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya