Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan BMKG telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi guna mebgantisipasi skenario terburuk apabila terjadi bencana alam saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.
Dwikorita bahkan menyebut berbagai aksi mitigasi tersebut telah dipersiapkan sejak Indonesia resmi memegang Presidensi G20 Desember 2021 lalu. Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 dengan tema 'Recover Together, Recover Stronger' telah dipersiapkan untuk mengantisipasi skenario terburuk gempa bumi dengan magnitudo 8.5 yang dapat membangkitkan gelombang tsunami dalam tempo waktu 20 hingga 38 menit.
"Mudah-mudahan KTT G20 berjalan aman dan lancar, tidak ada kejadian gempa bumi ataupun tsunami. Namun apabila terjadi sewaktu-waktu BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri sudah siap dengan skenario terburuk," ungkap Dwikorita di Bali, Jum'at (30/9).
Dwikorita menyampaikan bahwa fokus utama dalam aksi mitigasi yaitu guna memastikan keamanan dan keselamatan Presiden dan Pimpinan Tinggi Negara peserta G20 manakala Bali diguncang gempa bumi dan tsunami. Adapun lokasi yang dipersiapkan adalah VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Hotel The Apurva Kempinski Bali, dan Kawasan Mangrove Taman Hutan Raya (TAHURA ) Ngurah Rai Bali.
BMKG bersama berbagai instansi lainnya, kata Dwikorita, menyiapkan jSistem Peringatan Dini dan Response Cepat Kedaruratan, termasuk jalur evakuasi, rambu evakuasi dan Tempat Evakuasi Sementara yg aman, serta sinergi antar pihak terkait penanganan kedaruratan. Khusus tempat evakuasi, BMKG juga memastikan bahwa bangunan tersebut telah dibangun dengan konstruksi tahan gempa hingga magnitudo 8.5.
"Rencana kontigensi sudah disiapkan secara matang untuk menghadapi risiko bencana gempabumi dan tsunami. Kami juga terus melakukan pengecekan secara berkala dengan pelibatan berbagai instansi terkait guna mendukung kesuksesan agenda KTT G20. Semoga ikhitiar ini dimudahkan dan dilancarkan," imbuhnya.
Dwikorita optimistis, rencana aksi mitigasi yang telah dipersiapkan lebih dari satu tahun terakhir ini mampu meminimalisir jumlah korban jiwa dan kerugian yang ditimbulkan jika sewaktu-waktu dalam penyelenggaraan KTT G20 terjadi bencana alam gempa bumi dan tsunami.
"InsyaAllah, target BMKG adalah tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerugian yang berarti," pungkasnya. (OL-12)
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah di DKI Jakarta, periode Sabtu 28 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota akan dilanda hujan yang disertai petir.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.
Bibit siklon 97W terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin 20 knot dan tekanan udara minimum 1000 hPa, bergerak ke arah barat laut.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 26 Juni 2025. Cuaca hari ini diperkirakan beragam, mulai dari cerah di pagi hari hingga potensi hujan ringan di malam hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved