Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
ISU lingkungan hidup semakin gencar diperbincangkan berbagai kalangan. Sampah plastik telah menimbulkan isu lingkungan dan sampah kaca serta keramik telah menyumbang pada permasalahan ini.
Sampah kaca dan keramik menempati posisi kedua jenis sampah terbanyak. Industri minuman beralkohol di dunia sendiri memproduksi sekitar 40 miliar botol kaca setiap tahun.
Sebagai merek vodka nomor 1 di dunia, Smirnoff memperkenalkan kampanye #SmirnoffSustainiverse di Indonesia sebagai bukti kepedulian Smirnoff terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Untuk menghasilkan impact yang lebih signifikan, Smirnoff berkolaborasi dengan ecoSPIRITS untuk meluncurkan Smirnoff dalam kemasan baru yang ramah lingkungan, ecoTOTE™.
Format kemasan baru ini dapat digunakan secara berulang-ulang sehingga mengurangi limbah botol dan jejak karbon.
Kemasan Smirnoff ecoTOTE™ dapat ditemui di outlet-outlet di kota Bali dan Jakarta dan merupakan sebuah langkah maju dari Smirnoff untuk menjadi merek yang paling berkelanjutan.
Komitmen ini sejalan dengan rencana sepuluh tahun Diageo selaku pemilik merek Smirnoff dalam Society 2030: Spirit of Progress dalam upaya menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Terapkan Konservasi Energi, SBI Pabrik Cilacap Raih Penghargaan ASEAN Energy Awards 2022
"Smirnoff berambisi menjadi sebuah brand yang paling berkelanjutan. Kami tidak hanya berfokus pada kepuasan pelanggan tetapi juga turut berpartisipasi untuk mewujudkan dunia yang lebih baik melalui cara yang mudah dan menyenangkan," kata Alefiyah Sarma Presiden Direktur PT Langgeng Kreasi Jayaprima (Diageo Indonesia).
" Melalui program ini, Smirnoff juga mengajak para mitra untuk turut serta mendukung program ini dengan beralih menggunakan kemasan ecoTOTE.” kata Alefiyah.
Pengemasan Smirnoff dalam ecoTOTE™ adalah solusi pengemasan dan distribusi sirkular tertutup, dimana ecoTOTE™ yang sudah kosong akan dikembalikan ke ecoPLANT™ untuk diisi ulang.
Dengan hadirnya Smirnoff dalam kemasan ecoTOTE, Smirnoff tak hanya mengurangi limbah kaca sekali pakai tetapi juga mengurangi 3,3kg karbon setiap siklus konsumsi.1
“Kemasan ecoTOTE™ sangat aman dan higienis dengan teknologi tahan goncangan. Dengan teknologi SmartPour™ outlet seperti bar dapat menuangkan Smirnoff Vodka yang dibutuhkan langsung ke gelas atau shaker cocktail dari ecoTOTE™," ujar CEO ecoSPIRITS Paul Gabie.
. Untuk setiap satu siklus ecoTOTE™ kita akan menanam 1 bibit pohon di Indonesia. Dengan demikian, sejalan dengan konsumsi produk Smirnoff, maka semakin banyak bibit pohon yang ditanam untuk menghijaukan kembali area yang terdegradasi.” kata Paul Gabie.
Dalam kampanye ini, Smirnoff menggandeng La Brisa sebagai salah satu outlet utama yang juga memiliki visi dan misi yang sama. La Brisa sendiri telah dikenal sebagai outlet yang telah lama menerapkan program keberlanjutan dalam operasionalnya sehari-hari.
Tidak hanya memperhatikan dari segi pengurangan limbah, saat ini La Brisa juga berfokus untuk bekerjasama dengan supplier maupun brand yang sama-sama menerapkan program keberlanjutan pada bisnis yang dijalankan.
“Kami sangat senang menjadi bagian dari peluncuran Smirnoff X ecoSPIRITS dan menjadi salah satu outlet pertama yang menggunakan kemasan ramah lingkungan ini," ungkap General Manager La Brisa, Angela Prigann.
"Hal ini sejalan dengan semangat La Brisa yang selalu mengedepankan pelayanan dan operasional yang ramah lingkungan terutama dalam hal pengelolaan limbah,:" jelasnya.
"Dengan kolaborasi ini, kami juga berharap hal ini dapat meningkatkan edukasi dan kesadaran untuk mengurangi limbah botol kaca dan emisi karbon yang dihasilkan dengan cara yang mudah dan menyenangkan,” tutur Angela Prigann.
Tidak hanya mendapat antusiasme yang baik dari outlet-outlet, kampanye #SmirnoffSustainiverse juga mendapat sambutan yang baik dari konsumen.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu actor dan sustainable living enthusiast yang turut serta hadir pada kesempatan ini, Dimas Anggara, yang pada kesehariannya juga telah menerapkan konsep hidup berkelanjutan dengan cara teliti memilih produk-produk dan bahan yang digunakan dalam sehari-hari, terlebih istri dari Dimas adalah seorang aktivis lingkungan.
”Sebagai bagian dari anak muda, gue sangat antusias menyambut hadirnya kemasan ecoTOTE™ dan #SmirnoffSustainiverse," katanya.
"Lewat kampanye ini, lo bisa turut serta kasih kontribusi ke lingkungan dengan cara yang paling simple, sesimple enjoy cocktail kesukaan lo. Meskipun keliatannya kecil, tapi kalau banyak yang teredukasi dan mendukung gue rasa hasilnya juga tidak sedikit,” ungkap Dimas. (RO/OL-09)
IGC 2025 menjadi side event dari kegiatan Konvensi Sains dan Teknologi Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KSTI).
Targetnya di 2026 tidak ada lagi kabupaten/kota yang menggunakan sistem TPS terbuka.
Limbah.id kembali mengukuhkan komitmennya terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan dengan menggelar kegiatan plogging pada Minggu (3/8) kemarin, di kawasan Cikini, Jakarta.
Sekdar Jabar Herman Suryatman mengatakan teknologi pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) bisa diterapkan untuk mengatasi meningkatnya beban TPPAS Sarimukti, Bandung Barat.
Menurut Budiarta, pendidikan tentang pengelolaan sampah perlu dimulai sejak dini.
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Indonesia memiliki ekosistem daur ulang lokal yang produktif, didukung oleh gelombang kebijakan dan permintaan konsumen yang mempercepat pergeseran menuju ekonomi sirkular.
Daerah yang masih mengoperasikan tempat pembuangan akhir (TPA) dengan metode open dumping secara otomatis tidak akan masuk dalam klasifikasi Adipura.
Kegiatan ini juga diisi dengan aksi daur ulang sampah plastik menjadi ecobrick sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi beban sampah yang berakhir di TPA.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Erafone Jaga Bumi ini juga sebagai bagian komitmen dan implementasi ESG Erajaya group.
Sejak 1993, lanjut Arif, Danone Indonesia melalui AQUA, telah menjadi pionir dalam program daur ulang dan pengumpulan botol plastik paska konsumsi melalui Program AQUA Peduli.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved