Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AHLI gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani SST SGz MKM menganjurkan untuk mengonsumsi lemak baik atau lemak tidak jenuh untuk menjaga kesehatan jantung dan terhindar dari penyakit jantung.
"Kalau lemak-lemak yang baik itu dia akan terolah, kemudian di dalam tubuh juga tidak menimbulkan gangguan, tidak menimbulkan plak, dan
dia juga justru meningkatkan kesehatan tubuh. Misalnya pada lemak yang ada di ikan laut yang tinggi omega-3, justru itu akan melindungi fungsi jantung," kata Fitri seperti dikutip Antara di Jakarta, Selasa (20/9).
Dia menjelaskan lemak baik atau lemak yang tidak jenuh merupakan lemak yang apabila dikonsumsi tidak memperberat kerja jantung. Sebaliknya, lemak jenuh menjadi musuh besar bagi kesehatan jantung.
"Kalau kita mengonsumsi lemak yang berada di tubuh hewan, makan jeroan, itu lemaknya kan lemak jenuh dan dia akan menyebabkan plak
pada pembuluh darah, dan tentunya itu akan menjadi musuh yang besar bagi kesehatan jantung," katanya.
Lebih lanjut, Fitri mengatakan sumber lemak bisa didapatkan dari lauk hewani dan lauk nabati. Pada nabati, misalnya, juga bisa didapatkan melalui proses pengolahan pada tempe ungkep namun tidak digoreng.
"Dengan cara itu lemak yang baik kita tetap dapat, sementara lemak yang tidak baiknya tidak dikonsumsi," katanya.
Baca juga: Jangan Malas Membasuh Wajah Usai Memakai Tabir Surya
Menurut Fitri, konsumsi lemak jenuh seperti minyak goreng yang biasa digunakan dalam rumah tangga masih diperbolehkan, namun tidak dianjurkan untuk menggunakan minyak goreng bekas. Kemudian, jumlah minyak tersebut juga diusahakan tidak banyak dan dibatasi, misalnya digunakan untuk menumis.
Selain sumber lemak yang baik, Fitri juga menekankan pentingnya menerapkan pola makan gizi seimbang dengan memperhatikan sumber-sumber lain seperti karbohidrat, protein, sayur, dan buah.
Jenis karbohidrat yang disarankan yaitu karbohidrat kompleks seperti beras merah, sereal, dan roti gandum. Kemudian, sumber protein bisa
didapatkan dari lauk hewani dan nabati.
"Yang dianjurkan untuk lauk hewani itu adalah ikan. Kalau mau ayam, sebaiknya ayam tanpa kulit. Kalau pun sesekali mau mengonsumsi daging merah atau daging sapi, itu dianjurkan yang tidak berlemak," ujarnya.
Selain itu, telur juga dianjurkan untuk tetap dikonsumsi namun dianjurkan maksimal dua butir dalam satu minggu jika dikonsumsi dengan bagian kuningnya.
Di sisi lain, sumber protein dari nabati, kata Fitri, yang berasal dari kacang-kacangan justru lebih baik, misalnya kacang kedelai,
tahu, tempe, kacang hijau, dan kacang merah.
"Lebih baik kita mencegah daripada harus mengobati, artinya kita sudah harus mulai menerapkan pola makan itu dengan gizi seimbang di mana kita mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, ayo makan sayur dan buah, tingkatkan konsumsi serat," kata Fitri. (Ant/OL-16)
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Pagi sering kali dimulai dengan terburu-buru. Namun, di balik rutinitas itu, ada kebiasaan yang diam-diam bisa merusak jantung, terutama lewat menu sarapan Anda.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Universitas Johns Hopkins mengembangkan model AI yang mampu memprediksi risiko kematian jantung mendadak lebih akurat.
Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (Genius) yang digagas Badan Pangan Nasional diklaim telah meningkatkan status gizi dan literasi pangan anak-anak sekolah.
Menurut hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition, sebanyak 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
Pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved