Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Warganet Diingatkan Cek Sumber Berita Sebelum Dibagikan untuk Cegah Hoaks

Basuki Eka Purnama
14/9/2022 07:30
Warganet Diingatkan Cek Sumber Berita Sebelum Dibagikan untuk Cegah Hoaks
Ilustrasi(Medcom)

KAPOLRES Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono mengingatkan masyarakat untuk mengecek kembali sumber berita dan media sebelum membagikannya kembali di media sosial guna mengurangi penyebaran informasi hoaks.

Ada empat strategi untuk menekan hoaks, yakni cermati, cek, cari, dan cepat. 

"Cermati kesinambungan judul dan isi, cek sumber media dan aktualitasnya, cari perbandingan berita, cepat klarifikasi sumber berita dan laporan," kata Hery dalam Festival Literasi Digital di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Antisipasi Hoaks, KPU: Kampanye Hitam Bukan Karakter Indonesia

Dalam pernyataan pers, Selasa (13/9), Hery menjelaskan faktor utama penyebab mudahnya penyebaran hoaks di Indonesia adalah adanya kecenderungan masyarakat yang kurang bertanggung jawab dalam bermedia sosial. Selain itu, masyarakat juga ingin menjadi orang pertama dalam menyebarkan berita.

"Ada empat aspek terkait hoaks. Yakni, aspek ekonomi: memanfaatkan jumlah follower untuk mendapatkan keuntungan. Lalu aspek ideologi, menolak ideologi orang lain. Dilanjut provokasi: penikmat kericuhan akibat berita hoaks; dan sekadar lelucon, baik itu candaan atau kritik," katanya.

Hery mengatakan, tingginya penetrasi pengguna internet berkorelasi terhadap penyebaran maraknya berita hoaks dan kejahatan siber.

Menurut Hery, tingkat penetrasi angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat cukup tinggi. 

Pada 2018, persentase penetrasi internet di Indonesia sebesar 64,80%, 2019-2020 (73,70%), 2021-2022 (77,2%), atau setara dengan 210 juta jiwa.

Dari sudut pandang kecakapan digital (digital skill), Plt Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti menyatakan, selain memiliki banyak manfaat, teknologi digital (internet) juga dikenal memiliki sejumlah bahaya yang tersembunyi.

"Bahaya tersembunyi internet, di antaranya: cyber bullying, cyber stalking, cyber gambling, cyber fraud, phising, pelanggaran HAKI, dan doxing," katanya.

Sementara terkait keamanan transaksi digital, CEO Region X Bank Mandiri Hendra Wahyudi menyatakan, masyarakat akan terus melanjutkan aktivitas daring meskipun pandemi telah berubah menjadi new normal. Aktivitas daring (digitalisasi) telah banyak membantu masyarakat, termasuk memudahkan dalam bertransaksi melalui bank.

Hendra memberikan tips agar aman dalam melakukan transaksi. Salah satunya, tidak memberikan data kartu kredit dan kartu debit. 

"Seperti PIN, masa berlaku kartu, tiga angka CVV di belakang kartu, limit kartu, User ID, kata sandi, dan OTP kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan," ujarnya.

Tips lain, ganti PIN atau password secara rutin, gunakan kombinasi huruf dan angka, hindari klik tautan mencurigakan dari website atau email, juga hindari log in di perangkat yang bukan milik sendiri. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya