PENGAMAT pendidikan Ina Liem menyebut bahwa transformasi seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) yang baru saja diluncurkan Kemendikbud-Ristek merupakan solusi jangka pendek untuk menguasai berbagai persoalan yang ada selama ini.
Hal itu dinilainya bisa mengurangi potensi korupsi hingga memudahkan siswa dalam mengikuti tes masuk PTN. "Untuk solusi jangka pendek sudah cukup untuk mengurangi korupsi di seleksi masuk PTN. Kanal pelaporan 'whistleblowing' untuk masyarakat ini memang sangat diperlukan. PTN juga harus ada pengumuman transparan baik sebelum maupun sesudah tes," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (7/9).
Ina juga mengapresiasi perubahan pada soal-soal SBMPTN. Menurutnya, dengan dihapusnya jurusan di sekolah menengah, maka tes masuk PTN tidak perlu dibagi dalam kelompok ujian.
"Soal-soal SBMPTN yang diganti tes skolastik juga lebih sejalan dan berkesinambungan dengan dihapusnya IPA dan IPS di SMA," imbuhnya.
Baca juga: Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
Dia menambahkan meski masih banyak yang perlu diperbaiki, akan tetapi langkah Kemendikbud-Ristek sudah sesuai jalur. Untuk jangka pendek, kebijakan tersebut sudah cukup ideal.
"Menurut saya masih terlalu banyak tes untuk siswa, tapi ini solusi jangka pendek yang cukup praktis dan cepat bisa dijalankan. Untuk jangka panjang cukup satu kali tes aja, kasihan anak-anak dites berulang-ulang," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Nadiem Makarim meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-22: Transformasi Seleksi Masuk PTN. Kebijakan baru tersebut mengubah sistem seleksi lama dengan menekankan pada aspek holistik, inklusif dan transparan.(OL-4)