Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Uhamka Beri Bantuan Awal Pengelolaan Air Bersih Bagi Desa Di NTT

Widhoroso
07/9/2022 16:46
Uhamka Beri Bantuan Awal Pengelolaan Air Bersih Bagi Desa Di NTT
Acara penyerahan bantuan awal Uhamka untuk pengelolaan air bersih bagi Desa Tliu, Timor Tengan Selatan, NTT.(DOK Uhamka)

UNIVERSITAS Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) memberikan bantuan awal pengelolaan air bersih bagi Desa Tliu, Amanuban Timur, Timor Tengan Selatan, NTT. Acara penyerahan bantuan dilakukan di Universitas Muhammadiyah, Kupang, Rabu (7/9).

Bantuan awal yang diberikan berupa uang sebesar Rp250 juta. Hadir dalam acara kali ini Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nasir, Rektor Uhamka Prof. Gunawan Suryoputro, Sekretaris Uhamka Emaridial Ulza, serta Ketua LPPM Dr. Gufron Amrullah.

Dalam amanatnya, Haedar Nasir mengatakan pada 2015, Muhammadiyah mendatangkan ahli untuk mencari kemungkinan adanya sumber mata air di wilayah Desa Tliu. Namun, para ahli yang didatangkan menyimpulkan mustahil menemukan mata air di lokasi ini.

"Namun Muhammadiyah tidak berhenti dan terus meyakini untu berbuat. Alhamdulillah pada 2019 salah satu kelompok petani yang di bentuk oleh MPM PP Muhammadiyah menemukan sumber mata air dan sumber ini setelah diteliti mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Karena itu, mata air ini harus dijaga dengan cara menyiapkan sumber daya manusia yang baik," ujar Haedar Nasir.

Di sisi lain, Rektor Uhamka Gunawan Suryoputro menyatakan dirinya dan tim serta MPM PP Muhammadiyah akan meninjau  Desa Tliu untuk melihat secara langsung kondisi yang ada untuk mengetahui apa yang harus dikerjakan dan disiapkan. "Pada tahap awal, kami akan menerjunkan mahasiswa KKN ke Desa Tliu dan juga para ahli untuk pengembangan air bersih yang harus dijaga sebagai sumber kehidupan," jelasnya.

Selama ini, air memang sulit didapat oleh masyarakat Desa Tliu. Untuk mendapatkan air, warga desa harus menempuh 10 kilomter ke lokasi mata air.

"Sekarang dengan ditemukan sumber mata air ini masyarakat tidak perlu menempuh jarak jauh untuk air bersih. Sekarang sumber mata air tidak jauh lagi," jelasnya.(OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya