Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DEWAN Penasihat Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Zubairi Djoerban mengimbau kepada pasien covid-19 dengan gejala ringan agar tetap berkonsultasi dengan dokter.
Prof Zubairi mengatakan, saat ini, sebagian besar kasus covid-19 memiliki gejala yang ringan seperti demam, batuk, pilek, bersin, hingga suara serak.
Gejala ringan tersebut pun akhirnya diabaikan oleh sebagian masyarakat, lantaran yakin akan sembuh dengan sendirinya.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Seluruh Daerah Berstatus Level 1
"Karena enggak merasa kenapa-kenapa cuma suara serak atau batuk, pilek, bersin, sebagian besar merasa itu akan sehat sendiri. Padahal ada beberapa yang tetap memerlukan obat," ujar Prof Zubairi dalam diskusi media secara daring, dikutip Selasa (6/9).
Menurut Prof Zubairi, beberapa pasien covid-19 dengan gejala ringan tetap membutuhkan obat seperti Favipiravir, antibiotik, penurun panas, serta beberapa obat-obatan lainnya.
Lebih lanjut, Prof Zubairi mengatakan hal yang perlu diperhatikan saat menderita covid-19 adalah selalu memeriksa tanda-tanda vital seperti mengukur saturasi oksigen, tekanan darah hingga nadi.
"Penyakit ini harus tahu saturasi oksigennya. Kalau turun hingga 94 harus segera ke IGD rumah sakit karena potensial berbahaya. Terus misal batuk-batuk, demam, ada pneumonia enggak, kadang-kadang beberapa pasien itu memerlukan concern," katanya.
Prof Zubairi menegaskan, pada dasarnya, sakit apapun harus berkonsultasi kepada dokter. Jika sakitnya ringan dan ingin melakukan pengobatan mandiri, jangan pernah mengabaikan gejala-gejala yang muncul.
Beberapa pasien yang merasa sakitnya ringan, ternyata tidak sedikit yang membutuhkan rawat inap, infus obat, suntik vitamin, hingga obat antivirus.
"Dua hari belum membaik ya perlu konsultasi ke dokter, perlu banget. Kalau sakitnya agak berat langsung saja konsultasi ke dokter, dokter itu bisa tatap muka atau telemedisin," ujar Prof Zubairi.
"Lebih kita hati-hati meniaga kesehatan dan segera konsultasi ke dokter," pungkasnya. (Ant/OL-1)
BARU-BARU ini, publik disuguhi kabar tidak sedap.
Direktur RSUDAM, Imam Ghozali, memastikan seluruh civitas hospitalia akan menandatangani pakta integritas sebagai komitmen bersama menciptakan pelayanan bersih dan bebas pungli.
Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat memberi perhatian terhadap kesejahteraan dokter.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Kehadiran Ayu sebagai pembicara di KBAS 2025 menjadi bukti bahwa kualitas dan kompetensi dokter estetika Indonesia mampu bersaing serta diakui secara global.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved