Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KETUA Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan para orangtua bahwa anak harus dirangsang untuk banyak bergerak karena akan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang mereka.
"Dari aspek tumbuh kembang anak, anak harus dirangsang untuk beraktivitas fisik entah kejar-kejaran, main sepeda, bahkan nge gym dan latihan beban," kata Piprim, dikutip Senin (5/9).
Menurut Piprim, dalam mengajak anak berolahraga, orangtua harus mengetahui minat dan kecenderungan anak terhadap aktivitas olahraga tertentu.
Baca juga: Deteksi Dini Gangguan Tiroid, Cegah Gangguan Perkembangan Bayi
Bahkan, menurut dia, tidak masalah jika anak lebih menyukai olahraga berat seperti latihan beban selama intensitasnya tidak berlebihan dan sesuai dengan usianya.
"Enggak usah kita paksa maunya kita, kita cukup mengarahkan saja. Tetapi pada prinsipnya, anak-anak itu boleh latihan beban sepanjang itu sesuai dengan usianya," ujar Piprim.
Piprim kemudian mengambil contoh anak-anak di Rusia yang sudah latihan beban sejak dini. Mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan memiliki postur tubuh tinggi.
Hal tersebut, kata dia, merupakan bukti bahwa tidak ada masalah jika anak melakukan latihan beban.
Sayangnya, pandemi telah membuat segala aktivitas harus dilakukan di rumah, dan, menurut Piprim, anak-anak menjadi jarang bergerak sehingga tubuh mereka tidak bugar.
"Anak-anak yang dikurung terus di rumah, ini sangat bermasalah karena kalau dikurung biasanya larinya ke gadget dan snacking," imbuh Piprim.
Menurut Piprim, terlalu banyak snacking, apalagi yang berupa junk food, akan menyebabkan gula darah meningkat kemudian membuat seseorang berada dalam kondisi sugar crash.
"Akan ada sugar crash, gula darahnya menurun, pada saat itu kita lapar lagi, merangsang snacking lagi. Terus begitu. Padahal snack itu terus akan menimbun kalori di tubuh kita lebih banyak," kata Piprim.
Oleh karena itu, Piprim mengingatkan orangtua untuk mulai mengarahkan anak untuk aktif bergerak dan berolahraga agar tubuh mereka tetap bugar. Tidak lupa, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan jika aktivitas dilakukan di luar rumah.
"Jangan sampai anak-anak itu dikurung saja dan ini nantinya akan ada banyak masalah, karena exercise is a treatment sebetulnya. Jadi sangat bagus (sebagai langkah) promotif, preventif, juga kuratif," pungkas Piprim. (Ant/Ol-1)
Guru membagikan enam kebiasaan penting yang bisa diterapkan orang tua dan siswa di bulan pertama sekolah.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved