Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HIPERTENSI dapat menyebabkan gumpalan darah otak mengeras dan aliran darah menuju otak terhambat sehingga memicu terjadinya stroke, mulai dari skala ringan hingga berat bahkan mengancam jiwa jika tidak segera ditangani
Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Eka Harmeiwaty, mengatakan hipertensi merupakan faktor risiko utama dari kejadian stroke.
"Bila arteri yang tersumbat ada di bagian otak, hal ini akan membuat otak tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen yang cukup, sehingga semakin lama semakin banyak sel atau jaringan otak yang mulai mati," ujar Eka dalam diskusi daring Waspada Hipertensi Merusak Otak, dikutip Minggu (4/9).
Baca juga: Melalui Deteksi Dini Diharapkan Kejadian Stroke Dapat Dicegah
Setiap kenaikan tekanan darah sistolik 2 mmHg akan meningkatkan risiko stroke 10% pada orang dewasa. Hipertensi sendiri ditemukan pada 64%-70% kasus stroke.
Secara mekanisme, tekanan darah tinggi pada dasarnya menyebabkan kerusakan sel dinding pembuluh darah dan mengganggu fungsi dari otot di dinding pembuluh darah nadi arteri. Kondisi ini dapat membuat arteri menjadi kaku dan tersumbat.
Lebih lanjut, Eka mengatakan hal ini dapat membuat seseorang berada pada risiko stroke yang jauh lebih tinggi.
Kerusakan endotel atau sel dinding pembuluh darah dan lapisan otot pembuluh darah arteri karena hipertensi, juga dapat menyebabkan penipisan dinding pembuluh darah arteri di otak sehingga dapat mengakibatkan arteri mudah pecah dan menyebabkan perdarahan di otak.
Hipertensi sendiri merupakan penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jika tekanan darah seseorang sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol.
"Kalau sudah terkontrol maka diharapkan bisa menghindari komplikasinya, salah satunya kerusakan otak seperti stroke," kata Eka.
Namun, Eka mengatakan banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menderita tekanan darah tinggi karena sering kali tidak ada gejalanya.
Sering sekali seseorang terserang stroke tiba-tiba karena hipertensinya, tetapi penderita tidak pernah tahu bahwa dirinya memiliki hipertensi. Penyakit stroke sendiri merupakan penyebab kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia.
Pada 2021, secara global, diperkirakan 1 di antara 4 orang dewasa berusia di atas 25 tahun pernah mengalami stroke. Diperkirakan 13,7 juta penduduk dunia mengalami stroke pertama pada tahun tersebut dan lebih dari 5,5 juta meninggal.
Dari segi beban ekonomi untuk Indonesia, Hipertensi merupakan salah satu penyakit katastropik dan menyerap anggaran BPJS yang cukup besar. Menurut data BPJS, pembiayaan Hipertensi pada 2016 meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan 2 tahun sebelumnya.
Menurut BPJS Kesehatan, stroke menjadi salah satu yang memiliki biaya tertinggi, mencapai Rp2,56 triliun pada 2018. Inilah mengapa Stroke perlu diperhatikan dengan serius.
Langkah paling awal untuk mencegah stroke adalah dengan mengendalikan tekanan darah. Selain untuk pencegahan primer stroke, penurunan tekanan darah juga penting mencegah berulangnya penyakit tersebut.
Penurunan tekanan sistolik 10 mmHg akan menurunkan risiko stroke hingga 27% dan besarnya penurunan tekanan darah secara linear akan mengurangi risiko stroke berulang.
Eka menjelaskan hal pertama yang perlu diperhatikan dalam mencegah hipertensi adalah mengenali faktor-faktor risiko yang bisa menyebabkan hipertensi itu sendiri, seperti usia, obesitas, makanan yang terlalu mengandung garam dan sedikit kalium, kurangnya berolahraga, merokok, dan konsumsi alkohol, hingga stres.
"Faktor risiko tersebut mampu membuat tekanan darah tidak stabil. Saat ini, ada dua faktor risiko tambahan yang juga perlu diperhatikan seperti udara dingin dan polusi udara," kata Eka.
Hipertensi cenderung lebih tinggi saat udara dingin. Hal ini karena suhu rendah bisa membuat pembuluh darah menyempit secara sementara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan tekanan darah karena akan lebih banyak tekanan yang diperlukan untuk memaksa darah melewati pembuluh darah lewat arteri yang menyempit.
Sedangkan terkait polusi, banyak penelitian menunjukkan selain menyebabkan hipertensi, polusi udara juga meningkatkan risiko terjadinya stroke. Kejadiannya berhubungan dengan lama paparan, usia dan adanya risiko penyakit kardiovaskular seperti diabetes.
Emisi dari kendaraan bermotor merupakan penyebab utama (lebih dari 90%) polusi udara di daerah urban.
Sebuah penelitian pada 2020 menunjukkan secara bermakna paparan jangka lama terhadap PM2.5 (partikulat / partikel kecil polusi udara) akan meningkatkan risiko stroke iskemik dan stroke perdarahan.
Ditambah lagi beberapa gaya hidup masyarakat perkotaan juga mampu memicu hipertensi seperti diet yang tidak sehat dan cenderung memiliki gaya hidup yang sedenter. Gaya hidup tersebut dapat meningkatkan risiko hipertensi, yang merupakan faktor penyebab stroke.
Masyarakat diimbau untuk mengenali dan mengendalikan tekanan darah sendiri untuk menghindari penyakit berbahaya yang tidak diinginkan.
Salah satu bentuk kontrol tekanan darah yaitu dengan rajin mengukur tekanan darah sendiri dengan home blood pressure monitoring (HBPM).
"Pasien penderita hipertensi harus terus patuh dalam menjalani pengobatan dan pengukuran tekanan darah secara benar dan berkala. Pasien Stroke pun harus mengelola hipertensinya dengan baik agar tidak semakin parah dan berakibat kecacatan menetap atau kematian," pungkas Eka. (Ant/OL-1)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
Kenali makanan sehat untuk penderita hipertensi yang bantu turunkan tekanan darah dan jaga kesehatan jantung Anda.
Tomat diyakini bermanfaat untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kandungan tomat, yakni likopen, dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Penelitian menunjukkan konsumsi jus tomat murni selama tiga hari dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan pada pasien hipertensi.
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Keadaan ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah selama kehamilan, yang memerlukan pengawasan ketat. Penanganan yang baik dapat menghindari masalah serius
Menjaga kesehatan pembuluh darah penting untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular serius seperti hipertensi, stroke, dan serangan jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved