Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
DOKTER mengatakan gangguan pada kanal carpal atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ditandai dengan mati rasa atau kesemutan pada ibu jari yang dapat juga disertai rasa tersayat, tertusuk, terbakar pada jari telunjuk dan tengah serta setengah atau seluruh jari manis.
Menurut dokter spesialis bedah ortopedi konsultan hand & microsurgery di Orthopedic Center RS Pondok Indah & Bintaro Jaya Oryza Satria, kanal carpal berisikan tendon fleksor, selubung tendon, serta saraf yang mengatur fungsi gerak dan rasa pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, serta setengah jari manis.
"Meski terbentuk dari struktur padat dan bersifat tetap, bukan berarti kanal ini bebas dari gangguan," ungkap dia melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (30/8).
Baca juga: Yuk Kenali De'Quervain, Gangguan yang Biasa Dialami Ibu Baru
Secara umum, gejala akibat masalah pada kanal carpal yang mengarah CTS terbagi menjadi tiga tahapan.
Pada tahap awal, pasien akan sering terbangun di malam hari karena merasa kebas, kesemutan, tersayat, terbakar, dan rasa 'penuh' atau bengkak pada tangan.
"Padahal enggak ada pembengkakan. Biasanya rasa nyeri akan hilang setelah mengibaskan tangan," kata Oryza.
Pada tahap kedua, rasa kebas atau kesemutan muncul pada siang hari atau sepanjang hari, terutama saat melakukan aktivitas yang melibatkan pergelangan tangan.
Pada tahap ini, kekuatan tangan dapat berkurang sehingga benda yang sedang dipegang bisa terjatuh.
Jika terus berlanjut, pasien akan mengalami rasa kebas yang menetap dan ibu jari menjadi lemah akibat menipisnya jaringan otot (athrophy).
Oryza menyarankan mereka dengan gejala awal seperti itu segera berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah ortopedi konsultan hand and microsurgery.
Menurut dia, CTS yang telah mencapai tingkat lanjut memerlukan penanganan ekstra dan waktu penyembuhan yang lebih lama. Hasil dari tindakan nantinya juga lebih sulit diprediksi, sehingga tetap ada kemungkinan bagian tangan yang terdampak CTS tidak sepenuhnya kembali seperti semula setelah operasi.
Dokter biasanya akan melakukan analisis berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien serta melakukan pemeriksaan fisik. Pasien juga dapat dirujuk untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui lokasi, tingkat, serta penyebab CTS.
Oryza menyebutkan, penyebab CTS salah satunya adalah peningkatan tekanan dari dalam kanal karpal yang disebabkan karena perubahan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Misalnya pada ibu hamil, perempuan yang menopause, menggunakan kontrasepsi oral, orang dengan obesitas, pasien gagal ginjal, hipotiroid, pasien gagal jantung, memiliki tumor atau kista, patah tulang (fraktur) pada pergelangan tangan, peradangan sendi (arthritis), perubahan bentuk tangan (deformitas) akibat patah tulang, lepasnya sendi (dislokasi), atau pendarahan internal yang signifikan.
Selain itu, dapat juga disebabkan peningkatan tekanan dari luar kanal karpal karena pemakaian sarung tangan yang terlalu sempit. Selain itu, adanya perubahan kontur kanal carpal yang menyebabkan perubahan volume kanal karpal.
Kondisi ini bisa terjadi akibat pergelangan tangan digunakan untuk menekuk dan mengangkat secara berulang dan dalam waktu lama. Mengetik atau penggunaan mouse juga termasuk dalam jenis aktivitas yang dimaksud.
Faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan CTS adalah karena gangguan fungsi saraf yang bisa terjadi akibat dari diabetes, konsumsi alkohol, defisiensi vitamin, atau paparan toksin. (Ant/OL-1)
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
KETUA Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Jakarta Raya (Jaya) dr Arya Govinda mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kondisi yang menyebabkan nyeri, kesemutan, dan mati rasa pada jari serta pergelangan tangan, terutama ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved