Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dokter Ingatkan Masalah Retina Harus Segera Ditangani

Basuki Eka Purnama
25/8/2022 10:20
Dokter Ingatkan Masalah Retina Harus Segera Ditangani
Ilustrasi(Shutterstock)

DOKTER spesialis mata Referano Agustiawan, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), mengatakan masalah retina perlu segera mendapatkan penanganan demi menyelamatkan pasien dari kebutaan.

"Berbeda dengan katarak misalnya, mau ditunda seminggu, sebulan, setahun tidak ada masalah. Tetapi retina kadang-kadang dalam hitungan jam atau hari harus kita lakukan (tindakan)," kata Direktur Utama JEC @Menteng itu dalam sebuah acara daring, Rabu (24/8).

Pada kasus ablasio retina atau kondisi akibat lepasnya lapisan retina yang diakibatkan lubang atau robekan pada retina, misalnya, tindakan operasi dilakukan untuk menempelkan kembali retina. Walaupun ini tidak dapat mengembalikan kondisi penglihatan seperti sebelumnya, namun dapat menyelamatkan pasien dari kebutaan.

Baca juga: Bercak Hitam di Mata Gejala Awal Masalah Retina

"Angka keberhasilannya cukup besar untuk menempel sekitar 90%. Dari 100 orang yang mengalami ablasio retina, sebanyak 90% bisa menempel dengan baik walaupun penglihatannya tidak bisa senormal sebelumnya," kata Referano.

Dia mengatakan, semua orang dapat terkena ablasio retina dengan penyebab yang dapat berbeda. Pada bayi prematur salah satunya, ablasio retina terjadi karena retina tidak matang dan menyebabkan lepasnya retina.

Orang dengan diabetes tidak tertangani dengan baik, kondisi minus tinggi, benturan pada mata, dan ibu hamil juga berisiko terkena lepasnya retina.

Retina merupakan lapisan tipis di bagian belakang bola mata yang berperan penting dalam proses melihat. Retina berperan menangkap cahaya dari luar yang kemudian akan dirubah menjadi sinyal saraf dan akan diteruskan dan diterjemahkan oleh otak.

Oleh karena itu, gangguan pada retina harus ditanggapi serius karena dapat berpotensi mengganggu penglihatan secara permanen atau kebutaan.

Data jumlah operasi terkait gangguan retina di JEC Eye Hospitals & Clinics sepanjang tiga tahun terakhir mencapai 10.000 tindakan. 

Selain ablasio retina, beberapa jenis gangguan retina lain yang kerap ditemukan yakni retinopati diabetika, degenerasi makula terkait usia, dan retinoblastoma.

"Masalah retina bisa berakhir dengan kebutaan bila tidak ditangani dengan baik. Kebutaan bisa dicegah dengan operasi yang tepat dan cepat," tutur Referano.

Saat ini, terdapat teknologi operasi retina dengan teknik pembedahan dengan insisi minimal (TSV 23G-27G), teknologi mikroskop terkini, intraoperative OCT untuk mendukung operasi retina. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya